Jumat 21 May 2021 14:27 WIB

Damri akan Lakukan Konversi Bus Listrik

Damri berkomitmen berkontribusi mencapai target kendaraan listrik berbasis baterai.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas beraktivitas di samping bus Damri di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung (ilustrasi). Damri memastikan terus berkomitmen mendukung percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas beraktivitas di samping bus Damri di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung (ilustrasi). Damri memastikan terus berkomitmen mendukung percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Damri memastikan terus berkomitmen mendukung percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Damri Sidik Pramono mengatakan salah satu upayanya yakni melakukan konversi bus listrik. 

“Konversi bus listrik yang dimulai dengan proses tahap awal berupa pelepasan body dan mesin bus untuk dilakukan pengkajian bersama mitra kerja sejak April 2021 di Pool Damri Cabang Bandara Soekarno-Hatta,” kata Sidik, Jumat (21/5). 

Baca Juga

Dia memastikan, Damri sudah melakukan berbagai persiapan untuk mendorong percepatan program KBLBB di Indonesia. Rencananya, kata Sidik, tahapan uji coba konversi bus listrik akan dijalankan pada Agustus 2021.

Selain konversi bus, Sidik mengatakan, Damri juga melakukan kerja sama operasi bersama mitra kerja lainnya melalui program uji coba bus listrik. “Beberapa pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik operasional dan kebutuhan kapasitas baterai,” ujar Sidik. 

Dia menegaskan, Damri berkomitmen untuk berkontribusi mencapai target kendaraan listrik berbasis baterai yang mencapai 20 persen populasi kendaraan di Indonesia pada 2025. Dia mengharapkan, program konversi bus listrik tersebut dapat menjadi percontohan di sejumlah kota besar di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Sidik menilai, kendaraan listrik berbasis baterai bisa menjadi preferensi bagi Indonesia menjadi negara pengekspor kendaraan listrik. Terlebih, Indonesia telah memiliki Pelabuhan Patimban yang sangat terbuka bagi pengembangan industri kendaraan listrik karena memiliki car terminal yang memang diprioritaskan untuk aktivitas ekspor atau antarkota.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan tengah menyusun peta jalan untuk mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

“Peta kalan ini telah kami koordinasikan dengan Kemenko Maritim dan Investasi. Minggu depan akan kita presentasikan dalam satu diskusi yang lebih detil, sehingga bisa dijadikan pedoman atau patokan bagi stakeholder terkait," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan Kemenhub untuk mendorong percepatan program KBLBB di Indonesia. Beberapa diantaranya yakni menerbitkan beberapa regulasi dan menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasional Kemenhub. 

Selain itu, Budi mengatakan Kemenhub juga mendorong angkutan umum seperti Transjakarta, Damri, dan angkutan bandara untuk menggunakan bus dengan tenaga listrik. Begitu juga dengan mendorong penggunaan bus listrik melalui Program Buy The Service (BTS) di beberapa kota.

Budi memastikan, Kemenhub juga tengah menyiapkan sejumlah langkah seperti merencanakan penggunaan KBLBB sebagai kendaraan operasional pada tiga kota percontohan di Indonesia. Kota tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement