Sabtu 22 May 2021 22:03 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membahayakan Kesehatan Otak

Banyak kebiasaan sepele yang dipercaya dapat membahayakan kesehatan otak

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
7 Kebiasaan Sepele yang Membahayakan Kesehatan Otak
7 Kebiasaan Sepele yang Membahayakan Kesehatan Otak

Otak merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting, yaitu untuk berpikir. Kondisi otak yang sehat otomatis membantu Anda mencerna segala sesuatunya dengan cepat, bahkan berpotensi membantu menciptakan suatu temuan yang belum pernah ada sebelumnya.

Sayangnya, Anda kerap kali melakukan kebiasaan sepele yang dipercaya dapat membahayakan kesehatan otak. Untuk mencegahnya, coba hindari beberapa kebiasaan ini mulai dari sekarang.

 

1. Kurang asupan makanan

kurang asupan makanan

Makan menjadi aktivitas yang sangat penting, tidak hanya sebagai sumber tenaga, tetapi juga untuk menunjang kinerja otak dikala beraktivitas seharian. Ketika tubuh kekurangan makanan, otak tidak mampu bekerja maksimal yang otomatis memperlambat produktivitas kerja.

So, jangan pernah bolos makan, apalagi sampai melewatkan sarapan. Kebiasaan tidak sarapan dapat membuat kadar gula dalam darah menjadi rendah, yang lama-kelamaan dapat merusak fungsi otak itu sendiri. 

Anda tidak perlu mengonsumsi makanan berat di pagi hari. Roti, susu, atau buah-buahan saja sudah cukup sebagai bekal energi sebelum memulai aktivitas. 

2. Kebanyakan makan pun salah

kebanyakan makan

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk kebanyakan makan. Efek jangka pendeknya memang membuat hati senang karena cacing-cacing di perut menjadi tenang, tapi ketahuilah kalau kebanyakan makan dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

Ini terjadi karena ketika Anda terlalu sering banyak makan, otak akan memerintahkan tubuh untuk terus-menerus makan meskipun sudah kenyang. Akibatnya, porsi lemak dalam tubuh menjadi banyak dan menyebabkan kinerja otak melambat.

Cobalah kontrol nafsu makan sebaik mungkin. Buatlah jam makan dan patuhi setiap hari agar tubuh terbiasa makan di jam yang sama. Sebelum waktu makan tiba, tubuh tidak menjadi lapar.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Jantung di Usia Muda

3. Kurangnya latihan fisik

latihan fisik

Manfaat olahraga tidak hanya sebatas menjaga bentuk tubuh, lho! Olahraga juga membantu memperbaiki mood dan pastinya membuat otak menjadi lebih tanggap dalam berpikir. Tak heran kalau berolahraga secara rutin sangat dianjurkan, terutama di pagi hari sebelum beraktivitas.

Kurangnya aktivitas fisik berpotensi terhadap demensia, yaitu risiko penurunan dua fungsi otak. Satu untuk mengingat dan yang satunya untuk menilai.

Anda tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Lari pagi, bersepeda, yoga, atau pilates saja sudah cukup untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan otak.

4. Membiarkan tubuh begadang terus

begadang

Anda sebenarnya tidak mau begadang, tapi terpaksa melakukannya dalam situasi tertentu, misalnya saat closing tahunan. Sesekali tidak apa-apa asal jangan terlalu sering karena kebiasaan ini dapat membahayakan kesehatan otak. 

Kurang tidur dipercaya dapat mematikan fungsi sel yang ada di dalam otak, membuatnya menjadi lebih lama bekerja. Tidak hanya itu, tidur yang kurang juga menjadi alasan kenapa mood Anda kurang baik sepanjang hari.

Tidurlah yang cukup setiap harinya, yaitu 7-8 jam. Hindarilah memikirkan masalah yang terlalu berat yang dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga tidur menjadi nyenyak, Anda dapat bangun dengan semangat baru pada keesokan harinya.

Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini, Biar Kulit Tak Mengalami Penuaan Dini

5. Tidak memfungsikan otak secara baik

memfungsikan otak secara baik

Tidur merupakan salah satu cara yang baik untuk mengistirahatkan otak. Tapi ingat, mengistirahatkan otak dalam waktu yang terlalu lama tidak dianjurkan karena hal ini berpotensi membuat kinerja otak melambat. Jangankan untuk menyelesaikan masalah besar, masalah kecil pun jadi lebih sulit terselesaikan daripada biasanya.

Maka dari itu, pastikan otak tetap difungsikan setiap harinya. Bukan hanya dengan cara menyelesaikan masalah atau mengerjakan soal, tapi bisa juga dengan berinteraksi bersama orang lain. Sebab, otak akan terlebih dulu mencerna kalimat sebelum akhirnya diucapkan oleh mulut. 

Jika otak sudah lelah, maka istirahatkan selama beberapa waktu supaya lebih tenang. Lalu, kembalikan fungsinya seperti sedia kala.

6. Kebanyakan merokok

merokok

Bagi yang merokok, sebaiknya lebih waspada terhadap kondisi kesehatan. Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tapi juga membahayakan otak. Sebab, kebiasaan ini dapat mengurangi pasokan oksigen yang masuk ke dalam otak, membuat kinerja otak menjadi lebih lama.

Selain itu, merokok juga berpotensi meningkatkan risiko Alzheimer dan reproduksi DNA.  Sebab amina heterosiklik, salah satu senyawa pada saat pembakaran rokok akan bermutasi membentuk sel kanker.

Berhentilah merokok sebelum kesehatan Anda semakin terancam. Cobalah dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari sampai lama-kelamaan menjadi berhenti merokok.

7. Lingkungan yang terlalu bising

lingkungan yang berisik

Tidak ada yang menyangka kalau ternyata kebisingan dapat membahayakan fungsi otak. Dilansir dari Healthline, kebisingan dapat merusak saraf halus di telinga yang berguna untuk mentransfer informasi ke otak. 

Hal ini secara otomatis dapat menimbulkan peradangan di dalam otak, membuat fungsi kognitif otak menjadi berkurang. Tidak tanggung-tanggung, persentasenya dapat mencapai 30-40 persen.

Sebisa mungkin jauhilah kebisingan. Pergilah ke tempat yang lebih tenang untuk mengembalikan fungsi kognitif otak yang sempat berkurang, jadi rangsangan otak jadi membaik.

Lakukan Aktivitas yang Dapat Mengasah Fungsi Otak

Itu dia beberapa kebiasaan sepele yang membahayakan kesehatan otak. Alihkan fokus Anda pada kebiasaan yang dapat meningkatkan fungsi otak, seperti mempelajari hal-hal baru, berolahraga, dan berlatih menyelesaikan masalah sebelum otak menjadi tumpul.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Berjemur di Pagi Hari Sangat Dianjurkan!

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement