Jumat 21 May 2021 00:05 WIB

Tren Kasus Covid-19 Kembali Meningkat di DIY

Kenaikan kasus Covid-19 di DIY terjadi karena transmisi lokal juga tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Penumpang naik gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Yogyakarta. Kasus Covid-19 di Yogyakarta kembali menunjukkan kenaikan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penumpang naik gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Yogyakarta. Kasus Covid-19 di Yogyakarta kembali menunjukkan kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sempat turun di bawah 200 kasus per hari selama masa libur Lebaran 2021 di DIY. Namun, dalam dua hari terakhir peningkatan kasus di atas 200 kasus kembali terjadi.

"Trennya (kasus positif) meningkat lagi," kata Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Riris Andono Ahmad, Kamis (20/5).

Baca Juga

Riris menyebut, peningkatan bukan dikarenakan kegiatan mudik maupun libur lebaran. Sebab, peningkatan kasus di DIY terjadi karena transmisi Covid-19 yang memang sudah meluas di DIY. "Tidak harus (kaitannya dengan) yang mudik, 'wong' di DIY transmisi sudah tinggi," ujar Riris,

Pada 20 Mei 2021 ini, kasus baru terkonfirmasi positif di DIY dilaporkan mengalami peningkatan mencapai 269 kasus baru. Ratusan kasus baru ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 1.180 spesimen dari 1.146 orang.

"Hukum alam, mobilitas (masyarakat) naik ya kasus (positif) naik," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih.

Berdasarkan domisili, 269 kasus baru itu tersebar di lima kabupaten/kota se-DIY. Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Sleman dengan 92 kasus baru, disusul Kabupaten Bantul dengan 70 kasus baru.

Sedangkan, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 54 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 39 kasus baru dan 14 kasus baru lainnya dilaporkan di Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan riwayat, kata Berty, sebagian besar kasus baru tersebut merupakan hasil riwayat pelacakan (tracing) kontak kasus positif.

Setidaknya, 201 kasus baru merupakan riwayat tracing dan 29 kasus baru dari riwayat periksa mandiri. Namun, riwayat dari 29 kasus baru lainnya belum diketahui.

Sehingga, total kasus positif di DIY hingga saat ini sudah mencapai angka 42.793 kasus. "Untuk kasus aktif yang ada saat ini 2.371 kasus," ujar Berty.

Lebih lanjut, Berty juga melaporkan tambahan 225 kasus sembuh pada 20 Mei ini. Secara kumulatif, kesembuhan di DIY sudah mencapai 39.323 kasus. "Persentase kesembuhan saat ini di DIY 91,89 persen," jelasnya.

Tambahan kesembuhan tersebut juga tersebar di lima kabupaten/kota dengan tertinggi juga disumbang oleh Sleman dengan 71 kasus sembuh. Disusul Bantul yang menyumbang 64 kasus sembuh, Kulon Progo menyumbang 41 kasus sembuh, Kota Yogyakarta menyumbang 34 kasus sembuh dan Gunungkidul menyumbang 15 kasus sembuh.

Sementara itu, kematian Covid-19 juga dilaporkan 10 kasus dengan total menjadi 1.099 kasus. Pada 10 kasus meninggal dunia ini terdiri dari tujuh warga Sleman, satu warga Kota Yogyakarta, satu warga Bantul dan satu warga Kulon Progo. "10 kasus meninggal dunia yang dilaporkan hari ini merupakan hasil verifikasi data dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota. Persentase kematian di DIY saat ini 2,57 persen," kata Berty.

Terkait ketersediaan tempat tidur (bed) isolasi Covid-19 di 27 rumah sakit rujukan di DIY juga masih mencukupi. Saat ini bed yang terpakai sebesar 381 bed dari total 939 bed yang tersedia.

Artinya, keterisian bed isolasi di DIY sebesar 40,5 persen. Berty menjelaskan, 381 bed yang terisi tersebut terdiri dari 71 bed untuk penanganan kasus critical dan 310 bed untuk penanganan kasus non critical.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement