Kamis 20 May 2021 19:53 WIB

BPPT Kembangkan Inovasi Covid-19 Bidang Kesehatan dan Pangan

BPPT memiliki TFRIC-19 membuat berbagai terobosan untuk menangani covid-19.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12).
Foto: Dok BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya mengembangkan inovasi dalam penanganan COVID-19 di bidang kesehatan dan pangan. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan hal tersebut dalam menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk terus berburu inovasi yang diliputi semangat menggunakan produk dalam negeri melalui Task Force Riset Inovasi COVID-19 (TFRIC-19).

"Kebangkitan inovasi teknologi untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi secara spesifik menyasar pada bidang kesehatan dan pangan," ujar Hammam dalam media gathering BPPT Kamis (20/5).

Baca Juga

Hammam mengatakan hingga kini tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah yakni pelaksanaan program vaksinasi, pengendalian kasus COVID-19. Tugas TFRIC-19 dalam mengembangkan inovasi, kata Hammam, masih terus berlanjut untuk mengembangkan inovasi dan mengulurkan tangan kepada pihak mitra yang dapat berkolaborasi dalam pelaksanaannya.

"COVID-19 membangunkan kita semua bahwa kesiapan dan ketahanan nasional khususnya dalam pandemi merupakan hal serius, dan ketergantungan terhadap produk impor sangat tinggi," kata dia.

Agar dapat memenuhi kebutuhan secara nasional, BPPT bersama mitra dalam kesempatan yang sama menghadirkan inovasi berupa Ventilator ICU, Direct Digital Radiography untuk mendukung diagnosisCOVID-19. Kemudian Kit Pengukur Kadar Antibodi Paska Vaksinasi. BPPT juga menghasilkan alat tes cepat antigen yang dinamakan BPRO dan sedang tahap registrasi di Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya pengembangan inovasi berupa suplemen dari ekstrak bawang putih terfermentasi, biskuit mulivitamin, suplemen beta glucan, obat imunostimulan dan beras terfortifikasi. Di samping itu, TFRIC-19 berupaya dalam aksi penggiatan data sain dan aplikasi kecerdasan artifisial. Di antaranya membuat pangkalan data bioprospeksi tanaman obat, mikroba, pengembangan kecerdasan artifisial untuk deteksi COVID-19 dan Pusat Kecerdasan Teknologi Indonesia.

BPPT pun sedang mempersiapkan sebuah konsep smart farming bersama-sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk pusat riset herbal di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara."Aktivitas riset ini yang berbasis herbal dan menggunakan kecerdasan artifisial akan melahirkan terobosan Smart farming untuk tanaman obat," ujar Hammam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement