Kamis 20 May 2021 14:58 WIB

Bangun Pabrik Baru di Indonesia, Nestle Investasi Rp 3,146 T

Pabrik baru Nestle di Batang akan menggunakan teknologi canggih.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Nestle.
Foto: EPA
Nestle.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nestle Indonesia menginvestasikan dana sebesar 220 juta dolar AS atau setara Rp 3,146 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS) guna pembangunan pabrik baru di Bandaraya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dana itu digunakan pula memperluas kapasitas produksi di tiga pabrik yakni Karawang, Jawa Barat, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, dan Panjang, Lampung.

Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar menjelaskan, investasi tersebut merupakan bukti komitmen jangka panjang perusahaannya di Indonesia. Ia mengatakan, investasi itu sejalan dengan strategi perusahaan demi meningkatkan produksi dalam negeri, khususnya produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi.

Baca Juga

Pabrik baru di Batang, lanjutnya, akan menggunakan teknologi canggih. Tujuannya memastikan standar operasional ramah lingkungan yang tinggi.

Seperti pabrik Nestle lainnya, kata dia, pabrik baru perusahaannya pun akan memenuhi persyaratan halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Pabrik Bandaraya di Batang akan mempekerjakan 200 orang memproduksikan produk susu cair dan minuman siap konsumsi ketika beroperasi penuh pada 2023," ujar Ganesan dalam Peletakan Batu Pertama Pabrik Bandaraya & Peresmian Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia yang disiarkan secara virtual, Kamis (20/5).

 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi langkah Nestle tetap melakukan ekspansi bahkan membangun pabrik baru di tengah pandemi. "Bukan hanya nilai investasinya yang perlu mendapat apresiasi, tapi juga sistem bisnis yang akan diterapkan di pabrik baru itu," ujarnya pada kesempatan serupa.

Menurutnya, Nestle tidak membuat suatu desain bisnis yang bahan bakunya mereka investasi. "Melainkan mereka kerja sama dengan peternak di desa-desa, kecamatan-kecamatan, yang kemudian hasilnya jadi bahan baku untuk kemudian diproses," kata Bahlil.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir pun menyampaikan apresiasi dan menyambut baik investasi Nestle. Ia menilai, investasi ini dapat terus mengembangkan bisnis produk susu dan makanan siap konsumsi di Indonesia.

"Tambahan investasi tentunya sangat penting dan menjadi kabar baik. Tujuannya menggerakkan kembali ekonomi nasional dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement