Kamis 20 May 2021 14:16 WIB

Lemhannas Ungkap Konsepsi Bung Karno Indonesia Berdaulat

Berdirinya Lemhannas RI merupakan wujud dari konsepsi Bung Karno.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen (purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di areal pusat pendidikan pertahanan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/5).
Foto: istimewa
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen (purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di areal pusat pendidikan pertahanan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen (purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di areal pusat pendidikan pertahanan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/5). Agus mengharapkan keberadaan monumen ini bisa menginspirasi para tenaga pembina agar melanjutkan semangat dan gagasan Bung Karno untuk Indonesia berdaulat. 

"Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan rida-Nya, dalam rangkaian peringatan hari lahir Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia pada 20 Mei 2021, kita dapat melaksanakan peresmian monumen Bung Karno," kata dia dalam sambutannya, dalam keterangan persnya, Rabu (20/5). 

Baca Juga

Menurut Agus, patung Bung Karno ini melambangkan kebiasaan Putra Sang Fajar itu membaca buku. Dengan begitu, dia melihat Presiden Pertama RI itu memberikan dasar pengetahuan dan keluasan wawasan bagi pembuatan keputusan dan kebijakan dalam berbagai rumusan gagasan beliau. 

"Bersama-sama kita mengetahui bahwa Presiden Soekarno mendirikan Lemhannas RI di tengah polarisasi dunia yang berdampak kepada kehidupan nasional yang penuh ketidakstabilan. Di tempat yang bersejarah inilah, Presiden Pertama Indonesia Ir  Soekarno berhasil mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer, pada tingkat politik strategi pertahanan nasional," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement