Kamis 20 May 2021 13:41 WIB

Gasperini: Atalanta Tinggalkan Final dengan Kepala Tegak

Artinya ia senang dengan peningkatan level yang ditunjukkan pasukannya.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.

REPUBLIKA.CO.ID, REGGIO EMILIA -- Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini tak menunjukkan kekecewaan mendalam. Timnya baru saja gagal meraih trofi Coppa Italia musim 2020/21.

Pada partai final, La Dea kalah 1-2 dari Juventus di Stadion Mapei-Citta del Tricolore, Kamis (20/5) dini hari WIB. Usai duel di markas Sassuolo itu, Gasperini bereaksi.

Ia menyinggung hasil luar biasa skuat Orobici dalam beberapa musim terakhir. Perlahan tapi pasti, anak-anak kota Bergamo mulai menjadi salah satu elit Negeri Spaghetti.

"Tidak banyak klub yang bisa mengatakan mereka lolos ke Liga Champions tiga tahun beruntun, dan mencapai dua final Coppa dalam tiga tahun terakhir," kata Gasperini kepada RAI Sport, dikutip dari Football Italia.

Artinya ia senang dengan peningkatan level yang ditunjukkan pasukannya. Khusus momen terkini, sang arsitek merasa Duvan Zapata dan rekan-rekan sudah memberikan di Reggio Emilia.

Sejak menit pertama, duel berlangsung dalam intensitas tinggi. Juventus unggul terlebih dahulu.

Pada menit ke-31, plesing Dejan Kulusevski membuat jala Atalanta bergetar. Tersengat situasi tersebut, La Dea mencoba merespon.

Sepuluh menit kemudian, Ruslan Malinovskyi berhasil menyamakan kedudukan. Sepakan keras gelandang asal Ukraina ini tak mampu ditangkis Gianluigi Buffon.

Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir. Usai turun minum, Juve terlihat lebih agresif.

Pada menit ke-73, kerjasama Federico Chiesa dan Kulusevski berbuah manis. Umpan satu dua sentuhan antara mereka, diakhiri dengan penyelesaian akurat Chiesa dari jarak dekat.

Nampak dua bek sayap Atalanta, Hans Hateboer dan Robin Gosens tidak menunjukkan pengaruh seperti biasanya. Menurut Gasperini, itu karena para penggawa Juve bekerja dengan baik saat menutup pergerakan awak La Dea.

"Tapi kami masih bisa menciptakan lima atau enam peluang, dan saya pikir, kami tidak mengizinkan Juve (memiliki kans) sebanyak itu. Ini mengecewakan bagi para pemain, karena kami bermain dengan hasrat seperti itu, dan meninggalkan final dengan kepala tegak," tutur allenatore 63 tahun itu, menegaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement