Kamis 20 May 2021 11:15 WIB

PDIP Ajak Semua Elemen Bersatu di Momentum Harkitnas

Harkitnas 20 Mei merupakan momentum penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat.
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei merupakan satu momentum penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ia memaknai Harkitnas sebagai momen untuk memperkuat persatuan.

Djarot mengingatkan agar masyarakat mengambil intisari dari semangat perayaan Harkitnas. Hari lahirnya organisasi Budi Utomo belakangan dijadikan Harkitnas oleh Presiden Soekarno. Budi Utomo didirikan oleh para kaum terdidik yang sudah tumbuh jiwa nasionalismenya untuk membangun persatuan nasional melalui organisasi politik dalam melawan pemerintahan kolonial Belanda. 

"Saat ini kita harus benar-benar bisa bersatu agar menjadi bangsa yang kuat, kuat karena bersatu, bersatu karena kita kuat," kata Djarot kepada Republika.co.id, Kamis (20/5).

Djarot menekankan, persatuan adalah modal dasar utama untuk menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa saat ini maupun ke depan.  Misalnya kedisplinan warga untuk mematuhi prokes dalam menghadapi pandemi Covid-19, penguatan ekonomi kerakyatan hingga tantangan ekonomi global. 

"Indonesia adalah bangsa yang besar dengan kekayaan alam melimpah tiada tara dan harus dikelola dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya untuk kesejehteraan rakyat dan bukan untuk kekayaan segelintir orang," ujar anggota komisi II DPR RI itu.

Mantan wagub DKI Jakarta itu optimis Indonesia akan bangkit kalau jiwa bersih, kuat dan penuh dengan semangat untuk sepenuhnya didedikasikan kepada kejayaan Indonesia Raya. 

"Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya. Bangkitlah jiwa-jiwa yang merdeka dan penuh semangat untuk membawa Indonesia yang bersatu, adil dan makmur berdasarkan Pancasila," kata Djarot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement