Rabu 19 May 2021 17:38 WIB

Salatiga Zona Merah, Wali Kota: Data Pusat Tak Sesuai Daerah

Dimungkinkan ada keterlambatan atau kesalahan dalam input data satgas pusat

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Calon penumpang meniupkan nafas ke dalam kantong untuk dites menggunakan alat GeNose C19 di Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021). Layanan gratis tes GeNose C19 terhadap penumpang bus yang berangkat keluar kota tersebut bertujuan untuk antisipasi dan mendeteksi dini penularan virus COVID-19.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Calon penumpang meniupkan nafas ke dalam kantong untuk dites menggunakan alat GeNose C19 di Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021). Layanan gratis tes GeNose C19 terhadap penumpang bus yang berangkat keluar kota tersebut bertujuan untuk antisipasi dan mendeteksi dini penularan virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA—-Wali Kota Salatiga Yuliyanto menilai ada ketidaksesuaian antara data Satgas Covid-19 Nasional (Pusat) dengan data yang dimiliki oleh Satgas Covid-19 daerah. Menyusul wilayah Salatiga dinyatakan sebagai zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.

Berdasarkan nilai indikator kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir Kota Salatiga masuk dalam kelompok daerah dengan zona oranye dan bukan daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.  

Menurut Yuliyanto dimungkinkan ada keterlambatan atau kesalahan dalam input data oleh Satgas Covid-19 Pusat, yang menyatakan Salatiga saat ini masih masuk zona merah Covid-19.“Kemungkinan ada kesalahan atau juga keterlambatan input data, dengan mengambil data Covid-19 sebelum tanggal 16 Mei 2021,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di Salatiga, Rabu (19/5).

Menurut wali kota, sesuai dengan data yang dipegang oleh Satgas Covid-19 Kota Salatiga (terhitung per 17 Mei 2021), daerahnya sudah masuk dalam zona oranye risiko penyebaran Covid-19.“Oleh karena itu, yang benar Kota Salatiga hari ini bukan daerah zona merah risiko penyebaran Covid-19 lagi. Namun sudah masuk dalam daerah zona oranye dengan bobot nilai indikator 2,1,” tegasnya.

Menurut Yuliyanto, memang masih ada dua kelurahan yang masih zona merah risiko penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Salatiga, yakni Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Sidorejo Kidul.

Akan tetapi, proses tracing dan testing sudah selesai dilakukan di kedua kelurahan zona merah tersebut. “Sehingga mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 tinggal menunggu masa isolasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yuliyanto juga menyampaikan, terkait dengan vaksinasi, capaian tahap pertama di wilayah Kotaa Salatiga mencapai 19.004 jiwa atau 60,27 persen dari target sasaran vaksinasi Covid-19.

Sementara untuk program vaksinasi tahap kedua telah mencakup 12.595 jiwa atau 39,94 persen dari jumlah sasaran. Sampai dengan saat ini proses vaksinasi tahap kedua juga masih terus berjalan.

Untuk itu, ditengah proses vaksinasi yang masih berlanjut wali kota juga terus mengingatkan dan berharap agar warga Kota Salatiga senantiasa patuh dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan SOP pencegahan.

Terutama pada saat mereka melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka upaya untuk mencegah penularan dan menekan risiko penyebaran Covid-19 akan bisa dioptimalkan.

Karena kesadaran masyarakat terhadap pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Salatiga. “Warga Kota Salatiga jangan lengah, karena pandemi Covid-19 belum berakhir,”katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement