Rabu 19 May 2021 16:45 WIB

Kisah Air Mata Tobat Nabi Adam

Air mata seorang yang bertobat rasanya manis dan segar.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah
Foto: dok. Kemenag.go.id
Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air mata (menangis) yang keluar dari seorang hamba pendosa tapi dia bertobat rasanya manis dan  sejuk. Hal ini disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Qudamah dalam kitabnya "Kitabar-Riqqah".

Dikisahkannya, sesaat setelah Adam AS makan buah khuldi, seluruh perhiasan surga berguguran dari tubuhnya. Tak ada yang tersisa selain mahkota dan hiasan pelipisnya. 

Baca Juga

"Setiap kali berusaha menutupi dirinya dengan dedaunan surga, pasti segera berjatuhan," kata Ibnu Qudamah.

Lalu, Adam menoleh kepada hawa sambil menangis dan mengatakan. "Bersiap-siaplah keluar dari dekat Allah. Ini bencana pertama akibat kemaksiatan."

Hawa menjawab, "Adam Aku tidak pernah mengira ada orang yang bersumpah dusta atas nama Allah." 

Hawa mengatakan, sebab iblis telah bersumpah kepadanya tentang manfaat makan pohon khuldi.

Setelah itu Adam as berlari di surga karena malu pada Tuhan semesta alam ketika sebatang pohon menghimpitnya dengan beberapa dahannya. Adam as menyangka bahwa siksaan telah disegerakan dan Adam menundukkan kepalanya dan berseru.  "Ampun-ampun!" 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement