Rabu 19 May 2021 16:17 WIB

Kemendag: Keberhasilan Vaksinasi Pulihkan Keyakinan Konsumen

Produk yang mengalami lonjakan adalah elektronik, digital, makanan dan pakaian.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja membakar kuliner sate di Sate Geurugok Bireuen (Sagobi), Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 18/1/2021). Bisnis UMKM sektor kuliner yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online agar tidak gulung tikar.
Foto: RAHMAD/ANTARA
Pekerja membakar kuliner sate di Sate Geurugok Bireuen (Sagobi), Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 18/1/2021). Bisnis UMKM sektor kuliner yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online agar tidak gulung tikar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada April 2021 yang kembali di atas 100 poin merupakan dampak dari proses vaksinasi yang berjalan lancar.

"Salah satu kuncinya optimisme konsumen karena pemulihan dan resiliensi ekonomi Indonesia, itu karena keberhasilan dan pengendalian jumlah kasus Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Oke Nurwan dalam webinar, Rabu (19/5).

Seperti diketahui, Bank Indonesia telah merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April yang mencapai 101,5 poin. Itu pertama kalinya pada tahun ini angka IKK berada di atas 100. Pada Maret lalu, angka IKK mash di kisaran 93,4 poin serta Februari hanya 85,8 poin.

Oke mengatakan, pada kuartal I 2021 angka penularan Covid-19 memang fluktuatif. Namun, terdapat tren penurunan yang terus berlanjut hingga awal kuartal II. Di satu sisi, pelaksanaan lebaran tahun ini juga cenderung lebih longgar dengan kesiapan pemerintah yang lebih matang dalam antisipasi kerumuman."Ini meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perekonomian kita," katanya.

Adapun secara umum produk-produk yang secara nyata menunjukkan lonjakan permintaan yakni seperti produk digital dan elektronik, fesyen, makanan minuman, perlengkapan rumah, serta produk kecantikan. Kenaikan permintaan tersebut disertai dengan peningkatan pembelian dengan sistem digital.

"E-Commerce dalam hal ini menjadi salah satu pendorong ekonomi kita. Hal ini yang membuat pemerintah juga menjalin kerja sama dengan marketplace agar UMKM bisa ikut berperan dalam perdagangan secara digital," kata dia.

Sementara itu, Manager Direktur IPSOS, Soeprapto Tan, mengatakan, hasil survei IPSOS terhadap keyakinan konsumen di enam negara Asean, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam. Survey dilakukan kepada 500 konsumen secara acak.

Hasilnya, Indonesia menempati posisi tertinggi. Survei tersebut dilakukan dalam tiga gelombang, hasilnya menunjukkan konsistensi konsumen Indonesia yang memiliki optimisme tinggi. Pada awal pandemi, atau gelombang pertama produk yang selalu dibeli adalah makanan minuman, perawatan pribadi, dan produk pembersih.

Pada gelombang kedua survei, produk-produk yang dibeli mulai naik, seperti untuk pakaian dan aksesoris. Pada survei gelombang ketiga, konsumen sudah meningkatkan belanjanya untuk misalnya restoran dan cafe atau travel."Kita yakin dengan hasil ini, perekonomian Indonesia akan mulai pulih dalam enam bulan ke depan," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement