Rabu 19 May 2021 15:37 WIB

Hamas Incar Pangkalan Militer Israel

Hamas dilaporkan melepaskan 50 roket dari Jalur Gaza.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel, Selasa, 18 Mei 2021.
Foto: AP/Hatem Moussa
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel, Selasa, 18 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sekitar 50 roket ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (19/5). Terdapat 10 di antaranya yang dilaporkan tidak berhasil memasuki dari wilayah negara itu dan tak ada laporan kerusakan ataupun korban akibat serangan.

Hamas, faksi politik Palestina di Jalur Gaza, mengarahkan roket ke pangkalan Angkatan Udara Israel di Selatan, termasuk Tel Nof, Nevatim, dan Ramon pada Rabu (19/5) pagi. Sirene peringatan terdengar di seluruh wilayah negeri bersamaan dengan serangan di daerah tengah dan selatan negara.

Baca Juga

"Basis yang menjadi sasaran Brigade al-Qassam adalah Hatzor, Hatzerim, Nevatim, Tel Nof, Palmachim, dan Ramon," ujar Hamas dalam sebuah pernyataan.

Sirene roket yang masuk diaktifkan di komunitas perbatasan Gaza, kota selatan Ashkelon dan Ashdod serta Kota Rehovot, Nes Ziona, dan Palmachim di tengah negara.

Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Hidai Zilberman mengatakan tidak ada roket yang mengenai pangkalan tersebut, tempat pesawat lepas landas dan mendarat sepanjang malam. Satu proyektil mendarat di lapangan terbuka di dekat Pangkalan Udara Tel Nof dekat Rehovot.

Pada Selasa (18/5), hampir seluruh wilayah Israel dalam kondisi relatif tenang, dari pukul 19.00 malam, yang berlangsung hingga pukul 07.00 pagi pada Rabu (19/5). Sekitar 50 roket ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, dengan 10 di antaranya jatuh di dalam wilayah ini sendiri.

Setelah sekitar empat jam tanpa roket yang ditembakkan ke Israel, sirene dibunyikan di Holit dan Sufa pada Rabu (19/5) pagi. Jet Angkatan Udara menghantam bagian tambahan dari lokasi yang diduga sebagai terowongan bawah tanah Hamas.

Militer Israel mengatakan bahwa 52 pesawat menjatuhkan sekitar 120 amunisi dalam 25 menit, menghancurkan terowongan sepanjang 12 kilometer. Militer percaya bahwa setidaknya 10 anggota Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina tewas dalam serangan semalam.

“Selain jaringan terowongan, IAF juga menyerang sejumlah sasaran di lingkungan Rimal dan setelah 36 jam serangan, militer telah menyelesaikan serangan udara di daerah tersebut,” kata Zilberman menjelaskan.

Israel juga mengaku menyerang lokasi produksi senjata milik Jihad Islam Palestina di Deir al-Balah, wilayah tengah Jalur Gaza. Tak lama kemudian, mereka menyerang infrastruktur di rumah Osama Tabash, yang merupakan kepala divisi intelijen militer Hamas, di Khan Younis.

Pecahnya kekerasan terbaru antara Israel dan Palestina dimulai di Yerusalem Timur pada bulan lalu. Saat itu, warga Palestina bentrok dengan polisi Israel sebagai tanggapan atas ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi.

Situasi semakin memburuk saat polisi Israel menyerbu Masjid al-Aqsha di Kota Tua Yerusalem, yang merupakan situs suci ketiga bagi umat Islam. Ratusan jamaah yang kebanyakan adalah warga Palestina terluka dalam kejadian ini.

Hamas kemudian meluncurkan roket ke Israel sebagai langkah balasan. Israel kemudian meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa perang dengan Hamas di Jalur Gaza akan terus berlanjut. Dalam pidato yang disiarkan televisi, ia mengatakan serangan dengan kekuatan penuh akan dikerahkan dan mungkin memakan waktu, sebagai apa yang disebut olehnya bahwa Israel ingin ‘memungut harga yang mahal’ dari Hamas.

Hingga Rabu (19/5) ini, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada 220 orang telah meninggal sejak awal pertempuran, termasuk 63 anak-anak dań 36 perempuan. Sementara itu, sebanyak 1.500 orang lainnya terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement