Rabu 19 May 2021 14:50 WIB

Survei: Gejala Covid-19 Mereda Setelah Vaksinasi

Survei ini melibatkan 812 penderita Covid-19 di Inggris

Rep: Haura Hafizhah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) di RS Otto Iskandar Dinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5). Kementerian Kesehatan bersama Traveloka, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung menggelar Gebyar Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Se-Jawa Barat secara gratis dengan target 1.000 peserta dan digelar hingga 29 Mei mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) di RS Otto Iskandar Dinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5). Kementerian Kesehatan bersama Traveloka, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung menggelar Gebyar Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Se-Jawa Barat secara gratis dengan target 1.000 peserta dan digelar hingga 29 Mei mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil survei dari kelompok advokasi LongCovidSOS mengungkapkan kalau vaksin Covid-19 cenderung meringankan gejala Covid-19 terhadap seseorang. Karena itu, disarankan agar masyarakat melakukan vaksinasi.

"Survei ini akan meyakinkan orang-orang kalau mereka pasti sangat tidak beruntung untuk benar-benar mengalami gejala yang memburuk secara keseluruhan. Datanya sangat menggembirakan, tetapi kami tidak tahu berapa lama manfaatnya bertahan," kata Penulis Analisis Ondine Sherwood, dari kelompok advokasi pasien LongCovidSOS dikutip dari theguardian.com, Rabu (19/5).

Kemudian, ia melanjutkan survei ini melibatkan 812 orang (sebagian besar berkulit putih, peserta perempuan) penderita Covid yang cenderung lama di Inggris dan negara lain. Mereka dihubungi melalui media sosial.  

Para peserta (sebagian kecil di antaranya juga mengatakan mereka memiliki ME / CFS) diminta untuk menunggu setidaknya seminggu setelah dosis pertama mereka untuk menghindari tanggapan mereka sesuai dengan efek samping vaksin.

Skor dari 14 gejala lama Covid dibandingkan sebelum dan sesudah dosis vaksin pertama.  Data menunjukkan 56,7 persen responden mengalami perbaikan gejala secara keseluruhan, dengan 24,6 persen tetap tidak berubah dan 18,7 persen melaporkan penurunan gejala mereka.

Sementara itu,  Analisis dan Dosen Klinis Senior di sekolah kedokteran University of Exeter, David Strain mengatakan tidak ada tablet tekanan darah yang dapat menyembuhkan semua orang. Tidak ada pula satu pengobatan jangka panjang Covid-19 yang akan memperbaiki  semua orang. Namun, fakta satu perawatan dapat memperbaiki sesuatu berarti pasti ada perawatan lain di luar sana yang akan memperbaiki yang lain. 

"Data ini tidak dapat secara pasti membuktikan vaksin membuat gejala subjek menjadi lebih baik, mereka mungkin tetap membaik setelah berbulan-bulan menjadi gejala.  Namun, pada 130 orang dalam survei yang menerima kedua dosis vaksin, beberapa pasien menjadi lebih baik setelah dosis pertama mereka. Kemudian, mulai mengalami kebangkitan gejala dan kemudian membaik lagi setelah dosis kedua," kata dia.

Diketahui, secara umum, mereka yang menerima vaksin mRNA (Pfizer / BioNTech atau Moderna) melaporkan lebih banyak perbaikan gejala dibandingkan dengan mereka yang mendapat vaksin adenovirus (Oxford / AstraZeneca).  Secara khusus, mereka yang menerima vaksin Moderna lebih cenderung melihat perbaikan pada gejala seperti kelelahan, kabut otak dan nyeri otot.

 

 

Sumber : 

 

https://www.google.co.id/amp/s/amp.theguardian.com/society/2021/may/18/long-covid-symptoms-ease-after-vaccination-survey-finds

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement