Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image publik histori_indonesia

Kolaborasi Pemuda Indonesia-Kolombia

Sejarah | Wednesday, 19 May 2021, 11:39 WIB
Photo: Seniman Kolombia, Le Dania bersama Pemuda Bandung FEALAC Youth Center

Hubungan diplomatik RI - Kolombia secara resmi dimulai sejak tanggal 15 September 1980 melalui penandatanganan Joint Communique di Jenewa oleh Watap RI, Atmono Suryo dan Duta Besar Kolombia untuk Roma, Mr. Jaramillo. Dan kedatangan Duta Besar RI pertama, Dubes Trenggono pada tanggal 26 Mei 1989. Kolombia adalah negara ke-empat terbesar di Amerika Latin (setelah Brasil, Argentina, dan Peru). Di Amerika Latin negara ini juga negara ketiga untuk jumlah populasi setelah Brasil dan Meksiko. Kolombia juga merupakan stu-satunya negara di kawasan benua Amerika Selatan yang memiliki garis pantai di laut Pasifik dan laut Karibia. Sumber daya alam Kolombia terdiri dari minyak bumi dan gas, batu bara, bijih besi, nikel, emas, tembaga, dan batu zamrud. 37,5% daratannya merupakan tanah pertanian, 54,4% merupakan hutan. Beberapa hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kolombia diantaranya: Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) dan Pacific Alliance (PA) Indonesia sebagai member associate. FEALAC adalah satu-satunya kerja sama inter regional yang menghubungkan 16 negara Asia Timur dan 20 negara Amerika Latin yang mewakili 33,5% daratan dunia dan lebih dari 1/3 GDP dunia dan perdagangan dunia (Masni Eriza, Direktur Kerja sama Intra dan Antar Kawasan Amerika Eropa Kemlu RI). Indonesia dan Kolombia menjadi Ketua FEALAC pada tahun 2011-2013. Di dalam keketuaan ini lahirlah deklarasi Uluwatu 2013 yang mana deklarasi ini masih sering dirujuk atau menjadi acuan diberbagai agenda FEALAC. Selain Deklarasi Uluwatu Indonesia berhasil menyelenggarakan Indonesia FEALAC Youth Conference (IFYC) pada tahun 2015 di Kota Bandung. Setelah sukses melaksanakan IFYC, FEALAC mendirikan pusat pemuda FEALAC di Bandung. FEALAC Youth Center (FYC) pusat pemuda FEALAC yang diresmikan pada 19 Januari 2018 sebagai pusat pemuda tiga puluh enam negara berdiri dan diresmikan di Bandung, Kota Bandung Selain ibu kota Asia-Afrika sekarang Kota Bandung mempunyai pusat pemuda dua benua. pusat pemuda ini, Kolombia mempunyai kontribusi dengan menandatangkan seniman muda Kolombia Ledania untuk berkarya di FYC dengan seni muralnya yang terkenal. Mural tersebut diresmikan bersama Walikota Bandung, pejabat Kementerian Luar Negeri dan pejabat Kedutaan Besar Kolombia pada hari jumat tanggal 7 September 2018. Tidak hanya sebagai implementasi dalam interaksi masyarakat (people to people contact), momen ini juga sebagai lambang eratnya hubungan kedua negara baik dibidang pemuda maupun seni dan kebudayaan. Mural karya Ledania bertemakan Bhineka Tunggal Ika, yang menjadi semboyan bangsa kita. Berbeda-beda tapi tetap satu. Filosofi ini ia usung karena FEALAC terdiri dari tiga pula negara anggota baik di Asia Timur maupun Amerika Latin yang beragam tetapi mempunya satu tujuan. Kolombia sebagai negara dengan populasi kedua terbesar yang berbahasa Spanyol di dunia setelah Meksiko. Salah satu negara yang menyelenggarakan program pelatihan bahasa Spanyol bagi negara FEALAC. Kedutaan Besar Kolombia di Jakarta menyelenggarakan program gratis pendidikan bahasa Spanyol untuk pemuda di FYC pada tahun 2018 dengan tutor Professor Paula Andrea Hoyos Giraldo yang salah satu tujuannya ialah agar pemuda semakin mudah dalam berinteraksi maupun berkordinasi dengan kawan-kawan sesama anggota FEALAC dari kawasan Amerika Latin yang mana negara tersebut mayoritas berbahasa Spanyol. Para peserta juga selain mendapatkan seorang pengajar penutur asli (native speaker) dan mendapat sertifikat, mereka mendapat pengetahuan tentan kebudayaan Kolombia. Kedubes Kolombia di Indonesia tidak hanya berperan aktif di FYC dengan mendatangkan Seniman Ledania dan Guru Bahasa Spanyol, namun juga Dubes Kolombia untuk Indonesia HE Juan Camillo sangat aktif meningkatkan hubungan RI-Kolombia. Salah satu momen ialah menghadiri dan turut menyukseskan perayaaan FEALAC DAY ke-20 pada kamis 26 September 2019 di FYC dan Unpad.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selain FEALAC Indonesia dan Kolombia mempunyai hubungan diplomasi di Pacific Alliance (PA). Organisasi integrasi kawasan yang dinamakan Pacific Alliance ini sejak 6 Juni 2012 beranggotakan Kolombia, Chile, Peru, dan Meksiko.. Keempat negara tersebut telah membentuk pasar bursa bersama Latin yang dikenal dengan nama MILA (Mercado Integrado Latino Americano) dengan jumlah perdagangan saham mencapai 40% nilai pasar Amerika Latin. Keempat negara dalam satu blok tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan perdagangan serta investasi dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Dalam beberapa tahun ini beberapa kegiatan PA yang dipelopori oleh Kolombia dengan Indonesia antara lain. PA dan Institut Teknologi Bandung berkolaborasi melakukan seminar pada Jumat 26 April 2019. Dengan empat negara PA yaitu Meksiko, Peru, Chile, dan Kolombia. Seminar ini membahas tentang potensi kerja sama antara PA dan Indonesia sebagai member associate. Pada kesempatan itu Duta Besar Kolombia, H.E. Juan Camilo Valencia menjelaskan tentang sejarah dan latar belakang berdirinya PA. Selain berkolaborasi dengan ITB, bulan Agustus inipun Kementerian Luar Negari Republik Indonesia menyelenggarakan Webinar "Indonesia - Pacific Alliance: Connecting Two Regions Through Digital Economy" yang akan diselenggarakan pada hari rabu tanggal 5 Agustus 2020. Webinar ini akan membahas mengenai ekosistem ekonomi digital khususnya e-commerce di Indonesia dan Amerika Latin selama Covid-19 serta apa yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha Indonesia guna mengembangkan usahanya dan memanfaatkan ekonomi digital untuk bisa tembus ke pasar Amerika Latin khususnya anggota PA (Chile, Colombia, Meksiko dan Peru)

Indonesia menjadi ketua bersama Kolombia di FEALAC ketika tahun 2013 dan berhasil menghasilkan Deklarasi Uluwatu, deklarasi tersebut masih sering dirujuk dalam forum-forum atau aktivitas di FEALAC dan PA. Dalam konteks kekinian dengan peran aktifnya Dubes Kolombia untuk Indonesia HE Juan Camillo di Jakarta dan Dubes RI untuk Kolombia HE Priyo Iswanto di Bogota serta dukungan penuh Kemlu RI dalam meningkatkan hubungan RI-Kolombia. Semoga senantiasa meningkatan people to people contact dan hubungan ekonomi semakin meningkat baik antara RI-Kolombia maupun antara dua benua, Asia dan Latin Amerika (FEALAC).

Eman Hermawan (Mahasiswa Pascasarjana Sejarah UIN SGD Bandung/FEALAC Warriors.)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image