Rabu 19 May 2021 06:41 WIB

Gambar Pogba dan Diallo Pegang Bendera Palestina Diedit

Eran Zahavi melakukan tindakan yang tak terpuji.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Eran Zahavi mengedit foto Pogba dan Diallo
Foto: instagram/joe
Eran Zahavi mengedit foto Pogba dan Diallo

REPUBLIKA.CO.ID, EINDHOVEN — Pemain PSV Eindhoven asal Israel, Eran Zahavi, mengedit gambar Paul Pogba dan Amad Diallo yang sedang membentangkan bendera Palestina usai pertandingan melawan Fulham yang berakhir imbang 1-1, Rabu (19/5) dini hari WIB.

Sikap tersebut bentuk dukungan kepada Palestina yang sedang mendapatkan tekanan dari zionis Israel.

Namun, Zahavi melakukan tindakan yang tak terpuji. Dia mengganti bendera Palestina yang dibentangkan Pogba dan Diallo dengan bendera Israel yang disertai caption ucapan terima kasih kepada mereka berdua atas dukungannya.

“Terima kasih teman-teman, kami menghargai dukungan Anda di seluruh dunia,” tulis Zahavi dalam caption-nya di Instagram, dilansir dari Joe.

Sikap Pogba dan Diallo terjadi beberapa hari setelah pemain Leicester City, Wesley Fofana dan Hamza Choudhury, mengangkat tinggi-tinggi bendera Palestina setelah mengalahkan Chelsea di final Piala FA, di Stadion Wembley.

Dan, Zahavi juga mengedit gambar dua pemain Leicester tersebut lalu dibagikan ke Instagram story-nya dan mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

Fofana dan Choudhury kemungkinan tak akan menghadapi sanksi disipliner karena tindakannya tersebut meski membawa bendera Palestina saat perayaan gelar juara Piala FA. Meskipun beberapa pihak menilai sikap mereka merupakan isyarat tindakan politik yang dihukum oleh otoritas sepak bola.

Namun, Independent melaporkan bahwa FA tidak menyelidiki penggunaan umum bendera di lapangan permainan. Artinya, kedua pemain tersebut akan terhindar dari sanksi apa pun.

Konflik Israel-Palestina meningkat sejak beberapa hari terakhir. Aksi saling balas serangan terjadi antara pasukan Israel dan Hamaz dari pihak Palestina.

Serangan yang terpusat di Jalur Gaza tersebut menyebabkan setidaknya lebih dari 200 orang warga Palestina meninggal.

Dunia terus menyuarakan agar ketegangan segera diakhiri. Israel maupun Palestina agar bersedia melakukan genjatan senjata. Namun, suara-suara tersebut hingga kini belum dilakukan oleh kedua belah pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement