Rabu 19 May 2021 07:49 WIB

Xinjiang Jadi Provinsi China Mayoritas Muslim, Ini Awalnya

Provinsi Xinjiang Muslim diperebutkan banyak kekuasaan sepanjang sejarah.

Rep: Harun Husein/ Red: Nashih Nashrullah
Provinsi Xinjiang Muslim diperebutkan banyak kekuasaan sepanjang sejarah Masjid kampus Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Provinsi Xinjiang Muslim diperebutkan banyak kekuasaan sepanjang sejarah Masjid kampus Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China.

REPUBLIKA.CO.ID, Wilayah otonomi Uighur di barat laut Tiongkok ini selalu saja mengabarkan nestapa Muslim yang hak asasinya diinjak-injak pemerintah komunis China. Dua kali kawasan ini coba dimerdekakan, dua kali pula republik Islam berdiri di sana, tapi negara baru itu selalu berhasil dibubarkan.

Jika Anda membayangkan Xinjiang sebuah kawasan kecil di tepi gurun pasir Asia Tengah, Anda keliru. Xinjiang adalah sebuah kawasan besar, luasnya setara dengan tiga pulau Sumatra atau sama dengan Pakistan dan Afghanistan yang digabung menjadi satu. Sejak dulu, Xinjiang kerap diperebutkan.

Baca Juga

Dulu, Xinjiang merupakan urat nadi perdagangan dunia karena berada di Jalur Sutra. Kini, Xinjiang merupakan wilayah yang kaya sumber daya alam. Ungkapan 'di mana ada adzan, di situ ada minyak' juga terbukti di sini.

Cadangan minyak dan gas terbesar Republik Rakyat China (RRC) ada di sini, khususnya, di Xinjiang bagian selatan (Tarim Basin), tempat Muslim Uighur sejak dulu tinggal menetap di bawah sistem pemerintahan tradisional yang disebut Khanate atau Khaganate (lihat peta).

 

Dengan luas 1,6 juta kilometer persegi, Xinjiang setara dengan 17 persen wilayah China dan merupakan wilayah otonomi terbesar di China. Namun, hanya lima persen (80 ribu kilometer persegi) wilayahnya yang bisa ditinggali. Meski demikian, wilayah yang hanya lima persen ini setara dengan 100 kali luas daratan Jakarta.

Sebagian besar wilayah Xinjiang adalah gurun pasir, padang rumput, danau, hutan, dan perbukitan. Xinjiang berada di kaki Gunung Tianshan yang membelah Asia Tengah. Xinjiang berbatasan dengan delapan negara, yaitu Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India.

Xinjiang tidak termasuk yang dikelilingi oleh tembok besar yang dibangun dinasti demi dinasti di China selama 2.000 tahun. Karena itu, orang-orang Uighur pun menjadikan fakta ini sebagai argumen bahwa tanah mereka bukanlah bagian dari China, apalagi mereka pun bukan orang China. Mereka mendefinisikan diri mereka sebagai orang Turkistan Timur.

Kawasan Xinjiang, dalam sejarah diperintah berbagai kerajaan...

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement