Rabu 19 May 2021 00:05 WIB

Serangan Israel Rusak Gedung Kementerian Kesehatan di Gaza

- Serangan rudal menewaskan dua orang termasuk seorang anak, melukai 10 lainnya, termasuk pejabat kementerian - Anadolu Agency

- Serangan rudal menewaskan dua orang termasuk seorang anak, melukai 10 lainnya, termasuk pejabat kementerian - Anadolu Agency
- Serangan rudal menewaskan dua orang termasuk seorang anak, melukai 10 lainnya, termasuk pejabat kementerian - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Serangan Israel di Gaza pada Selasa merusak gedung Kementerian Kesehatan Palestina. Pusat Kesehatan Al-Rimal dan gedung administrasi kementerian, yang terletak di dekat wilayah itu, juga menjadi sasaran Israel dan rusak parah.

Kementerian menyebutkan bahwa sejumlah petugas di gedung kementerian di lingkungan Rimal juga terluka.

Baca Juga

"Serangan rudal Israel di gedung Ghazi Al Shawwa di lingkungan Rimal menewaskan dua orang termasuk seorang anak dan melukai 10 lainnya, termasuk pejabat kementerian kesehatan," kata kantor informasi pemerintah Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban meninggal akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 212, termasuk 61 anak-anak, 35 wanita dan 16 warga lanjut usia, sementara 1.400 lainnya terluka.

Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai dan meratakan sejumlah bangunan bertingkat. Sepuluh warga Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Ketegangan yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina berjanji untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/serangan-israel-rusak-gedung-kementerian-kesehatan-di-gaza/2245303
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement