Selasa 18 May 2021 18:47 WIB

Jokowi: Hati-Hati Gelombang Baru Covid-19

Negara tetangga seperti Malaysia dan Singpura sedang mengalami lonjakan kasus Covid.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (tengah) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Presiden berharap pelaku industri dan dunia usaha lebih produktif untuk mendongkrak perekonomian setelah pemerintah dan swasta bekerja sama melaksanakan program vaksinasi gotong royong.
Foto: Antara/Lukas
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (tengah) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Presiden berharap pelaku industri dan dunia usaha lebih produktif untuk mendongkrak perekonomian setelah pemerintah dan swasta bekerja sama melaksanakan program vaksinasi gotong royong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat Indonesia agar berhati-hati menghadapi gelombang baru pandemi Covid-19. Ia mengatakan, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singpura sedang mengalami lonjakan drastis kasus Covid-19.

Di Malaysia, kebijakan lockdown diterapkan hingga Juni nanti, sedangkan di Singapura juga menerapkan lockdown mulai bulan ini.

Baca Juga

“Hati-hati gelombang kedua, gelombang ketiga di negara-negara tetangga kita sudah juga mulai melonjak drastis,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia, Selasa (18/5).

Menurutnya, perkembangan kasus di sejumlah negara tetangga juga harus menjadi perhatian pemerintah dalam menangani pandemi ini. Presiden pun mengingatkan terdapat 15 provinsi yang terpantau mengalami kenaikan kasus, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

“Kelihatan dalam grafisnya, kurvanya semuanya kelihatan. Sekarang kita tandai merah dan hijau. Sebagian ada di Sumatera sebagian besar dan ada di Jawa, dan juga ada di Sulawesi dan Kalimantan," ucap dia.

Jokowi juga menyoroti perkembangan kasus mingguan di Pulau Sumatera. Jumlah kasus di sejumlah provinsi di Sumatera ini masih tinggi meskipun mengalami penurunan.

Daerah seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi harus mewaspadai kenaikan kasus meskipun terjadi penurunan. Menurut Jokowi, penurunan kasus secara signifikan hanya terjadi di Bengkulu.

“Sehingga kita beri tanda hijau, bukan zona hijau, tapi turunnya mingguannya tren menurunnya kelihatan. Hati-hati Riau, hati-hati Kepri, naik belum turun. Hati-hati Lampung tinggi tapi sudah menurun,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement