Selasa 18 May 2021 23:30 WIB

DPR: Fokus Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Penting bagi pemerintah untuk tetap waspada dan fokus melakukan pengendalian virus.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, saat ini Indonesia mengalami ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, dia mengatakan, pemulihan ekonomi di dalam negeri sudah berada di jalur yang tepat atau on the track.

"Namun, apakah pada kuartal II ini angka pertumbuhan ekonomi kita mencapai 7 persen atau tidak? Tentu tergantung dari kinerja pemerintah dan beberapa faktor lainnya," ujar Dasco lewat keterangan tertulisnya, Senin (17/5).

Untuk itu, dia mengimbau, pemerintah untuk terlebih dulu fokus dalam penanganan Covid-19. Sembari menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang saat ini tengah berangsur membaik.

"Penting bagi pemerintah untuk tetap waspada dan fokus melakukan pengendalian virus dan menjaga momentum pemulihan ekonomi, dengan meningkatkan investasi dalam negeri, menjaga optimisme pasar dan melakukan serapan anggaran belanja negara secara optimal," ujar Dasco.

Dia juga mengingatkan pemerintah ihwal optimalisasi serapan anggaran pada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tahun 2021. Tujuannya dalam rangka melindungi masyarakat dari ancaman Covid-19. 

"Baik (ancaman) dalam aspek kesehatan dan keselamatan, kehidupan sosial maupun kesulitan ekonomi yang dialami oleh masyarakat," ujar Dasco.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2021 mencapai tujuh persen. Dia optimistis, dengan melihat beberapa indikator mulai dari realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus membaik.

Dia menyebutkan, realisasi PMA telah mencapai 54,6 persen dan IKK per Maret 2021 untuk kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp 5 juta mencapai 90,1 atau mendekati zona normal 100. Selain itu, perkembangan ekspor dan impor juga sudah kembali normal termasuk belanja pemerintah yang telah berada di jalur positif.

"PMTB kita sudah mendekati arah positif 0,23 persen. Bahkan ekspor 6,74 persen lebih tinggi dibanding pra-Covid, sedangkan impor barang modal dan konsumsi 5,27 persen," kata Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement