Selasa 18 May 2021 11:00 WIB

Taiwan Lakukan Pemadaman Listrik Akibat Lonjakan Permintaan

Penyedia listrik Taipower mengatakan 660.000 rumah terkena dampak pemadaman

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Bendera Taiwan
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan memberlakukan pemadaman listrik pada Senin (17/5) malam dan menjadi pemadaman listrik kedua dalam sepekan. Langkah ini menyusul lonjakan permintaan di tengah gelombang panas dan kekeringan serta kegagalan pembangkit listrik.

Pembuat chip utama seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) telah memberlakukan pemadaman bertahap pada 13 Mei setelah pemadaman di sebuah pabrik di kota selatan Kaohsiung. Perusahan yang memiliki pabrik di seluruh pulau ini mengatakan tidak melihat dampak sejauh ini dari pemadaman listrik terbaru kali ini.

Baca Juga

Penyedia listrik Taipower mengatakan 660.000 rumah terkena dampak pemadaman listrik, lebih sedikit dari sekitar empat juta yang terkena dampak pekan lalu. Listrik juga sudah menyala sejak pukul 21.00 waktu setempat.

Taipower menyalahkan kenaikan permintaan bertepatan dengan penangguhan beberapa generator karena kegagalan teknis di Pembangkit Listrik Hsinta selatan atau fasilitas yang sama yang menyebabkan masalah pekan lalu. Pada pukul 20.40, menurut Taipower, hanya 40 persen dari pasokan telah dipulihkan di pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas.

Perusahaan milik negara itu mengatakan penyebabnya karena kekeringan terburuk yang melanda pulau itu dalam lebih dari setengah abad. Kondisi kering ini berarti listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air tidak cukup untuk memenuhi permintaan yang tidak terduga pada Senin malam.

Permintaan listrik yang muncul memecahkan rekor tertinggi pada Mei. Taiwan saat ini mengalami bulan Mei yang sangat panas. Suhu di beberapa bagian pulau mencapai puncaknya sekitar 40 derajat Celcius.

Kabinet Taiwan menawarkan permintaan maaf dan mendesak warga untuk tetap aman. Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, mengatakan pemadaman listrik menunjukkan kebijakan kekuasaan pemerintah tidak memadai dan meminta Menteri Ekonomi Wang Mei-hua untuk mundur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement