Senin 17 May 2021 19:40 WIB

Sinergi Antar-RS Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Sumbar

Wagub Sumbar menyebut RS di Sumbar saling membantu antisipasi lonjakan Covid-19

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan sinergi sesama tenaga kesehatan dan koordinasi langsung dengan kementerian merupakan hal yang sangat membantu penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 di Sumbar.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan sinergi sesama tenaga kesehatan dan koordinasi langsung dengan kementerian merupakan hal yang sangat membantu penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 di Sumbar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19, diantaranya menyiapkan berbagai alat kesehatan yang dibutuhkan dan meningkatkan sinergitas antar rumah sakit.

Wakil Gubernur Sumbar Audi Joinaldy, didampingi Kadis Kominfo Sumbar Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang, menyampaikan kesiapan rumah sakit di Sumbar cukup baik.

Bahkan antar rumah sakit juga saling membantu. Terutama untuk mengatasi kekurangan ventilator di RSUP M. Djamil, Padang.

"Jadi Alhamdulillaah saat ini kesiapan rumah sakit cukup baik karena antar rumah sakit yang menangani Covid-19 sudah saling membantu, komunikasi antar rumah sakit saat ini sangat bagus sekali. Dan, ventilator mencukupi di Sumbar. Di RSUD juga siap digunakan," ujar Wagub, Senin (17/5).

Sebelumnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan sinergi sesama tenaga kesehatan dan koordinasi langsung dengan kementerian merupakan hal yang sangat membantu penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 di Sumbar.

Selain itu, Sumatra Barat juga terus komitmen melakukan pencegahan sesuai edaran dan melakukan pengendalian penyakit skala mikro yaitu dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang ada di tingkat nagari, sesuai arahan Presiden Jokowi.

“Ada namanya Kongsi COVID di tingkat kota, Nagari Tageh. Kemudian masyarakatnya kita ajak untuk mengawasi dan peduli terhadap hal tersebut. Sehingga langsung spesifik ke daerah melalui pengendalian penyakit secara mikro ini,” UjarMahyeldi, usai apel pagi di Kantor Gubernur.

Mahyeldi juga meminta kepada pihak kesehatan di Kabupaten/Kota itu tidak hanya spesifik di kabupaten, tapi juga ke tingkat Nagarinya, Desanya, bahkan sampai ke pengendalian tingkat RTnya. 

“Kita sudah punya Perda, dan ikuti Perda itu. Pedomani Perda itu, dan kalau diperlukan buat Perda di Kabupaten/Kota,” Tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement