Senin 17 May 2021 17:04 WIB

Jubir Wapres: Negara OKI Harus Bersatu Perjuangkan Palestina

Negara OKI diharapkan dapat mengajak negara besar di dunia menyetop tindakan Israel.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga Palestina menghadiri pemakaman dua wanita dan delapan anak keluarga Abu Hatab di Kota Gaza, yang tewas setelah serangan udara Israel, Sabtu, 15 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Warga Palestina menghadiri pemakaman dua wanita dan delapan anak keluarga Abu Hatab di Kota Gaza, yang tewas setelah serangan udara Israel, Sabtu, 15 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menilai negara-negara di dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu dalam memperjuangkan hak rakyat Palestina dari agresi militer Israel. Masduki mengatakan, sebagaimana tujuannya didirikan, OKI harus berperan dalam mencegah kekejaman militer Israel berlanjut di Palestina.

Tak hanya mengutuk, negara-negara OKI diharapkan dapat mengajak negara besar di dunia menyetop tindakan Israel tersebut.

Baca Juga

"Negara-negara besar dan OKI harus bersatu lalu kemudian bagaimana menyetop Israel supaya tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang cukup mengerikan buat nilai-nilai kemanusiaan," kata Masduki saat dihubungi, Senin (17/5).

Masduki mengatakan, ini karena tidak sedikit negara-negara OKI memiliki kepentingan masing-masing, sehingga tujuan mendukung kemerdekaan Palestina dikesampingkan. Bahkan kata Masduki, karena berbagai kepentingan itu, OKI tidak lagi mempunyai taji yang kuat dalam memperjuangkan Palestina.

"Karena kalau sejak dulu, negara-negara Arab itu bisa bersatu dan kokoh mestinya Palestina tidak seperti sekarang nasibnya. Di satu sisi membantu Palestina, tapi di sisi lain main mata dengan Israel," katanya.

Masduki mengatakan, Indonesia menjadi negara yang paling konsisten dalam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Namun, tanpa dukungan negara-negara OKI dan negara besar di dunia lainnya tidak akan maksimal.

Apalagi, selama ini Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, dibutuhkan sikap yang sama negara-negara di dunia untuk menghentikan Israel.

"Apakah artinya Indonesia kalau negara lain tidak bersatu melakukan langkah-langkah, negara negara besar seperti AS atau Eropa, ya mestinya jangan membiarkan Israel menjajah bangsa Palestina seperti ini, karena ini pelanggaran HAM, mestinya harus ditindak dengan benar kalau ga ditindak, setidaknya dicegah," katanya.

Masduki juga meminta, kekejaman Israel terhadap Palestina juga jangan diasosiasikan dengan suatu agama tertentu, tetapi dengan kemerdekaan rakyat Palestina. Sebab, di Palestina pun tidak hanya agama Islam, masyarakat agama nasrani pun ikut tertindas.

"Kalau bicara perjuangan Palestina itu dihubungkan agama akan berdampak tidak baik, maka sebenernya perjuangan Palestina itu perjuangan kemerdekaan adalah adalah hak tiap orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement