Senin 17 May 2021 14:27 WIB

Jasindo Ekspansi Bisnis Asuransi Olahraga dan Hiburan

Sejak 2011 pertumbuhan pameran (non festival musik) di Indonesia capai double digit.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Jasindo
Foto: Jasindo
Jasindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya minat terhadap olahraga dan entertainment di tengah masyarakat, membuat PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengembangkan produk baru bernama Fit Fun Insurance. 

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia, Diwe Novara selama pandemi Covid 19 minat masyarakat terhadap olahraga dan entertainment semakin tinggi. Hasil survei nasional Alvara Research Center menunjukkan bahwa 72,9 persen dari 1.200 responden generasi milenial menyukai kegiatan olahraga.

Baca Juga

“Sebut saja bersepeda, lari, hingga bulu tangkis menjadi olahraga yang digemari saat pandemi ini, dan tak sedikit masyarakat mengoleksi alat-alat pendukung olahraga tersebut,” ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (17/5).

Ini pula alasan Asuransi Jasindo menciptakan Fit Fun Insurance. Menurut Diwe, Fit Fun Insurance merupakan produk asuransi dengan basis perlindungan personal accident yang dilengkapi dengan beberapa fitur perlindungan tambahan lainnya sesuai dengan kebutuhan. 

“Produk ini dijual dengan pilihan jangka waktu pertanggungan yang fleksibel dan premi murah, mulai dari tiga hari, satu minggu, hingga satu bulan dan uang pertanggungan mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 25 juta,” ucapnya.

Ada dua jaminan yang diganti melalui Fit Fun Insurance, jaminan standar dan jaminan tambahan. Adapun jaminan standar meliputi, meninggal dunia karena kecelakaan, ketidakmampuan akibat kecelakaan, dan biaya pengobatan akibat kecelakaan seperti dehidrasi berat, heat stroke, cedera kepala berat, cedera spinal cord, strain, sprain, dan dislokasi.

Sedangkan jaminan tambahan meliputi, penggantian biaya medis darurat, rawat inap darurat, rawat jalan, operasi, penggantian kerusakan dan kehilangan alat olahraga. Tak hanya olahraga, kata Diwe, asuransi ini juga mengganti kerugian terkait acara pertunjukan, pembatalan acara musik, dan lain-lain. 

“Sejak 2011, pertumbuhan pameran (non festival musik) di Indonesia mencapai double digit mendekati compound annual growth rate (CAGR) 16 persen,” katanya.

Walaupun saat ini belum ada acara musik, namun ke depannya usai pandemi Diwe optimistis peminatnya semakin meningkat. Pada bidang pertunjukan, asuransi ini akan mengganti selisih pembatalan keikutsertaan acara dikarenakan kecelakaan atau sakit.

“Produk asuransi ini nantinya akan dijual melalui penjualan langsung venue acara, Mobile App Jasindo, Web App, Event Organizer, dan E-Commerce penjualan tiket acara,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement