Senin 17 May 2021 13:49 WIB

AP Minta Investigasi Pengeboman Kantor Media di Gaza

Pihak AP belum melihat bukti dari pejabat Israel yang membenarkan pengeboman itu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan udara Israel menghantam gedung bertingkat tinggi yang menampung kantor The Associated Press di Kota Gaza, Sabtu, 15 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Serangan udara Israel menghantam gedung bertingkat tinggi yang menampung kantor The Associated Press di Kota Gaza, Sabtu, 15 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- The Associated Press (AP) menginginkan penyelidikan independen terhadap pemboman Israel atas sebuah bangunan di Gaza, yang merupakan kantor bagi sejumlah media termasuk Aljazirah TV. Editor Eksekutif AP Sally Buzbee mengatakan, pihaknya belum melihat bukti dari pejabat Israel yang membenarkan pengeboman di gedung al-Jalaa yang memiliki 12 lantai pada Sabtu (15/5).

Para pejabat Israel mengatakan, mereka melakukan serangan karena Hamas mengoperasikan sel intelijen di luar gedung kantor itu. Buzbee mengatakan, tidak ada bukti yang ditunjukkan oleh Israel bahwa Hamas memiliki aset di gedung tersebut.

Baca Juga

"Kami telah mendengar Israel mengatakan mereka memiliki bukti. Kami tidak tahu apa bukti itu. Kami pikir tepat pada saat ini ada pandangan independen tentang apa yang terjadi kemarin," ujar Buzbee.

Buzbee mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada wartawan AP yang terluka dalam serangan itu. Saat ini AP beroperasi di luar kantor grup media Agance France-Presse di Gaza. Buzbee menambahkan, serangan itu telah menghancurkan titik kritis untuk pengumpulan berita di luar wilayah tersebut.

"Kami tidak memihak dalam konflik yang sebenarnya. Tapi kami mendukung dan apa yang kami yakini adalah melindungi hak dunia untuk mengetahui apa yang terjadi dalam konflik ini atau konflik apa pun. Ini adalah berita penting dan karena tindakan kemarin, dunia akan tahu lebih sedikit," kata Buzbee.

Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Presiden AP Gary Pruitt. Blinken menawarkan dukungan untuk jurnalis independen dan organisasi media di seluruh dunia.

Israel memberikan peringatan lanjutan kepada warga sipil di dalam gedung, sehingga memungkinkan mereka untuk keluar sebelum rudal ditembakkan. Berbicara pada Ahad (16/5) di program "Face the Nation" CBS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ada kantor intelijen untuk organisasi teroris Palestina yang bertempat di gedung itu. Mereka merencanakan dan mengatur serangan teror terhadap warga sipil Israel, sehingga serangan itu adalah target yang sah.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement