Ahad 16 May 2021 17:52 WIB

Satu RT di Solo Diisolasi Sejak Lebaran

Sebanyak 23 warga satu RT Kelurahan Sumber Solo positif Covid-19.

Ilustrasi Covid-19. Satu RT di Solo terpaksa dilockdown akibat puluhan warganya terpapar Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Satu RT di Solo terpaksa dilockdown akibat puluhan warganya terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Satu wilayah rukun tetangga (RT), yakni di RT 01/RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, melakukan isolasi. Penyebabnya, puluhan warganya terpapar Covid-19.

Ketua RW 07, Ariyanto Rinto, di Solo, Ahad (16/5), mengatakan penyekatan dilakukan sejak H-1 Lebaran atau tanggal 12 Mei dan rencananya selesai pada 25 Mei 2021. Menurut dia, penyekatan hanya dilakukan pada satu gang yang ada di wilayah tersebut.

Baca Juga

"Ada 55 warga yang tinggal di gang tersebut, dari hasil tes usap diketahui ada 23 orang yang terpapar Covid-19," katanya. Ia mengatakan saat ini seluruh warga yang terpapar dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani isolasi.

Disinggung mengenai awal mula munculnya klaster tersebut setelah adanya kegiatan buka bersama yang diselenggarakan oleh salah satu warga. "Dia (penyelenggara buka bersama) kebetulan kerja di luar daerah. Dia ini sebelumnya sudah merasakan hilang rasa (indera perasa), tetapi karena orang awam kan tidak paham kalau itu gejala Covid-19," katanya.

Selanjutnya, warga tersebut merasakan tidak enak badan dan menjalani tes usap hingga diketahui yang bersangkutan terpapar Covid-19. "Akhirnya yang ikut buka bersama mengikuti uji usap semuanya. Totalnya ada 50 yang ikut tes dan diketahui 23 yang kena," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Sumber, Supyanto, mengatakan saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta. "Jadi ini pergerakan warga kami batasi dulu. Hanya satu RT saja, kemarin 20 orang yang kena, itu kan berkembang," katanya.

Ia mengatakan penyekatan sendiri akan dilakukan minimal sepuluh hari ke depan, selanjutnya akan dievaluasi. Menurut dia, jika seluruh kasus sudah dinyatakan negatif Covid-19 maka gang tersebut akan dibuka kembali.

"Tetapi kalau masih ada (yang positif Covid-19) masih akan kami batasi pergerakannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement