REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Para menteri luar negeri Mesir dan Arab Saudi menyerukan gencatan senjata segera dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan ini disiarkan langsung melalui kantor berita resmi Saudi Press Agency.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry. Keduanya sepakat Israel-Palestina segera melakukan genjatan senjata.
Mesir telah mencoba menegosiasikan penghentian pertempuran tersebut. Dilansir dari Al Arabiya, Ahad (16/5), pernyataan Saudi juga mengatakan kedua diplomat itu meminta komunitas internasional menghadapi praktik agresif Israel terhadap orang-orang Palestina yang bersaudara"
Sebelumnya, Israel menolak tawaran PBB untuk gencatan senjata segera. Menurut seorang sumber dari Palestina, yang tidak ingin disebutkan namanya, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland menyerahkan sebuah proposal ke Israel dan Hamas untuk gencatan senjata segera, tetapi Tel Aviv menolaknya.
Mengenai posisi Hamas dalam usulan itu, sumber tersebut mengatakan Hamas tidak meninjau usulan itu karena adanya penolakan dari Israel. Sumber itu mengatakan Wennesland menuntut kedua pihak segera menyepakati gencatan senjata untuk mencegah perang komprehensif.
Kekerasan Israel di Kota Yerusalem memicu pecahnya serangan terbaru di Jalur Gaza yang dimulai pada Senin malam. Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah korban tewas telah mencapai 35 orang dan 220 orang luka-luka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
