Ahad 16 May 2021 09:55 WIB

Mantan Pemimpin Hamas Minta Israel Tinggalkan Al Aqsa

Palestina memiliki hak mempertahankan tanah airnya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Mantan Pemimpin Hamas Minta Israel Tinggalkan Al Aqsa. Seorang pemuda mengibarkan bendera Palestina dengan latar Masjid Kubah Batu usai melaksanakan sholat Idul Fitri di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Kamis (13/5).
Foto: AP/Mahmoud Illean
Mantan Pemimpin Hamas Minta Israel Tinggalkan Al Aqsa. Seorang pemuda mengibarkan bendera Palestina dengan latar Masjid Kubah Batu usai melaksanakan sholat Idul Fitri di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Kamis (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mantan pemimpin Hamas Khaled Mashal mengatakan Turki dan lainnya telah melakukan upaya mengakhiri ketegangan antara Israel dan Palestina. Syarat utamanya adalah Israel meninggalkan Masjid Al-Aqsa.

Khaled Mashal, yang saat ini bertanggung jawab atas Hamas di luar negeri, mengevaluasi pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan serangan di Jalur Gaza selama wawancara dengan TRT Arab Turki.

Baca Juga

Mashal mengatakan Israel bermain api yang memicu krisis saat ini dengan menyerang Masjid Al-Aqsa. Ia menekankan kelompok perlawanan Palestina di Gaza memperingatkan Israel selama beberapa hari untuk menghentikan serangan di Yerusalem.

“Ini adalah perjuangan nasional karena kami adalah orang-orang yang tinggal di tanah ini, dan penjajah datang dan menggusur kami. Jadi ini perlawanan terhadap penjajah," kata dia dilansir di Anadolu Agency, Ahad (16/5). 

Dia mengatakan tidak ada yang bisa merampas hak warga Palestina untuk melawan. Ia menekankan Israel tidak dapat menghilangkan hak warga Palestina berada di dekat Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement