Ahad 16 May 2021 00:41 WIB

Lockdown, Restoran di Singapura Kembali Siapkan Bento

Restoran mulai menerima pesanan bento atau satu porsi makanan untuk dibawa pulang.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Pengunjung duduk di sebuah kafe di ruang bawah tanah pusat perbelanjaan di Singapura, 6 Mei 2021. Pemerintah Singapura pada Jumat (14/5) mengumumkan larangan makan di restoran mulai 16 Mei hingga 13 Juni mendatang.
Foto: EPA-EFE/WALLACE WOON
Pengunjung duduk di sebuah kafe di ruang bawah tanah pusat perbelanjaan di Singapura, 6 Mei 2021. Pemerintah Singapura pada Jumat (14/5) mengumumkan larangan makan di restoran mulai 16 Mei hingga 13 Juni mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Beberapa restoran di Singapura kembali menyediakan bento atau satu porsi makanan untuk dibawa pulang menyusul langkah pemerintah setempat melakukan penguncian (lockdown). Pemerintah Singapura pada Jumat (14/5) mengumumkan larangan makan di restoran mulai 16 Mei hingga 13 Juni mendatang. 

Seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (15/5), keputusan sejumlah restoran di Singapura membuat makanan khusus dibawa pulang ini bukan hal baru. Ketika restoran terpaksa tutup karena pandemi tahun lalu, telah terjadi pergolakan gila-gilaan bagi semua restoran yang harus menemukan kembali model bisnis mereka. 

Baca Juga

Platform e-commerce dibangun dalam semalam, kemasan makanan yang dengan cepat berganti untuk memberikan layanan take away, dan sistem pengiriman. Beberapa jam setelah pengumuman lockdown, restoran seperti Korea modern Meta menampilkan menu Meta To Go-nya di Instagram Stories. 

Sementara restoran kelas atas Saint Pierre mengungumkan menu makanan bento atau take away mereka. “Ini bukanlah hal baru. Kami sudah melakukannya tahun lalu, jadi ini adalah sesuatu yang sudah kami mulai kumpulkan, ketika kami kembali ke fase ini untuk mengantisipasi lockdown lagi,” kata salah satu pemilik Emmanuel Stroobant Group yang menaungi Saint Pierre dan Restoran Jepang Shokouwa, Edina Hong.

"Anehnya, kami mulai menerima panggilan pesanan segera setelah pengumuman dibuat, dan mereka menanyakan apakah kami akan membuat menu bento kami atau tidak," kata dia.

Juru bicara OUE Restaurants berbagi pandangan serupa. OUE Restaurants mengelola restoran Jepang kelas atas Singapura, Restoran Takayama, dan restoran binchotan-grill modern VUE, 

“Kami pasti lebih siap kali ini, setelah pernah melalui ini sebelumnya. Kami kembali ke apa yang kami pernah lakukan, yaitu menu take away. Kami akan mengerjakan menunya akhir pekan ini dan memulainya sesegera mungkin,” kata dia.

Lockdown kali ini tentu tidak terlalu mengkhawatirkan karena pengelola restoran sudah belajar dari pengalaman mereka. Ketika mereka bisa membuka kembali ruang makan mereka, pelanggan akan sangat senang untuk kembali.

“Di saat seperti ini, kami benar-benar tidak mencari uang, tetapi untuk menyelamatkan pekerjaan. Satu-satunya tujuan adalah untuk mencapai titik impas. Tahun lalu ada bantuan sewa dari pemerintah, jadi kami tunggu dan lihat apakah kami mendapat bantuan dari pemerintah. Kami ingin berasumsi bahwa mereka akan membantu,” ucap Hong.

“Ada banyak kekhawatiran pada periode ini. Namun, menurut saya, hal yang paling diingat adalah melalui ini bersama-sama, dan yang utama adalah kesejahteraan pelanggan dan staf. Yang paling penting adalah setiap orang memiliki ketenangan pikiran, bahwa orang-orang merasa aman dan bahwa pekerjaan mereka tidak dalam bahaya,” kata juru bicara OUE Restaurants. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement