Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Shadam Ghifari Heryanto

Eksplorasi Digital Perbankan Syariah

Teknologi | Saturday, 15 May 2021, 16:49 WIB

Saat ini, kita memasuki era digitalisasi. Era digital adalah era penerimaan informasi semakin mudah dan cepat diperoleh, serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Perbankan Syariah perlu selaras dalam mengikuti perkembangan zaman. Sebab, kebutuhan nasabah semakin hari semakin kompleks.

Penerapan teknologi digital pada Bank Syariah, merupakan daya tarik tersendiri bagi generasi millenial dan generasi Z, yang saat ini pangsa pasar nya dikuasai oleh Bank Digital atau Fintech. Maka, apabila Bank Syariah ingin mendapat pangsa pasar diatas 5%, eksplorasi digital perlu digalakkan dan disosialisasikan secara masif.

Dewasa ini, Perbankan Syariah perlahan-lahan sudah mulai membiasakan diri pada era digitalisasi. Baik dari segi pembayaran, pembelian, QRIS, serta layanan islami seperti ZISWAF, Haji & Umrah, Aqiqah & Kurban dan lain sebagainya. Akan lebih baik lagi apabila pembukaan rekening maupun pengajuan kredit dilakukan secara digital. Ada dua poin penting agar digitalisasi yang diterapkan Bank Syariah bisa meningkat, yaitu dengan cara mengoptimalkan Big Data serta Internet of Things (IoT).

Pengoptimalan Big Data akan sangat membantu kegiatan operasional Bank Syariah, begitu juga Internet of Things (IoT). Karena, dua peranan tersebut sudah menjadi perilaku dalam masyarakat 4.0. Big Data akan membantu Perbankan Syariah dalam menganalisa dan mengolah perilaku nasabah. Sehingga, dapat digunakan untuk mengetahui apakah nasabah layak mengajukan kredit atau tidak, apakah nasabah melakukan kecurangan atau tidak. Bahkan, dapat mengetahui permasalahan nasabah dalam bertransaksi, yang berdasarkan pada aktivitas nasabah sehari-hari.

Apabila Big Data adalah proses analisa dan pengolahan, maka Internet of Things (IoT) merupakan solusi dari analisa yang didapat. Contohnya, saat ini masih banyak nasabah yang mengeluh karena mengantri terlalu lama, sehingga membuang waktu produktif mereka. Maka, disinilah peran Perbankan Syariah untuk melakukan inovasi dalam model antrian, atau bisa membentuk program digital dimana nasabah tidak perlu datang ke Bank (misalkan ingin membuat rekening baru). Contoh lain, ketika nasabah ingin tarik tunai, lalu jaringan ATM di daerah nya terlalu jauh. Maka, bekerjasama dengan toko ritel untuk tarik tunai Bank Syariah merupakan langkah yang cukup jitu, karena tidak melakukan pengadaan ATM sehingga menghemat biaya operasional.

Saat ini sudah memasuki era kerjasama. Maka, Perbankan Syariah perlu bergerak lebih cepat dalam bekerjasama dengan industri lain dalam hal pembayaran. Misalkan, pembayaran upah karyawan manufaktur menggunakan Bank Syariah, bekerjasama dengan beberapa toko daring atau e-commerce, bekerjasama dengan toko ritel dalam pengadaan Electronic Data Capture (EDC), bekerjasama dengan industri hiburan digital dan lain sebagainya. Apabila kerjasama dengan beberapa industri semakin meningkat, maka transaksi menggunakan Bank Syariah juga akan semakin meningkat. Hal ini akan berdampak baik bagi Bank Syariah.

Proses digitalisasi memang membutukan waktu yang cukup panjang. Baik dari segi kesiapan SDM, kesiapan sarana prasana, kesiapan modal dan juga yang lain. Akan tetapi, hal ini merupakan investasi yang baik untuk Bank Syariah. Investasi seperti ini akan mendapatkan keuntungan bagi Bank Syariah dari nasabah. Entah itu nama baik, kepercayaan nasabah, serta peningkatan transaksi dari tahun ke tahun nya. Maka, penerapan teknologi digital tidak boleh terlalu lama untuk diimplementasikan pada Bank Syariah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image