Sabtu 15 May 2021 13:50 WIB

Rapid Test Acak Pemudik akan Dilakukan di Beberapa Titik

Kemenhub akan melakukan pemeriksaan acak rapid test antigen pada pemudik

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis melakukan tes cepat (rapid test) antigen kepada pemudik di Rest Area Tol KM 379 A, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). Tes cepat antigen pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah itu sebagai upaya untuk menekan laju perkembangan COVID-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas medis melakukan tes cepat (rapid test) antigen kepada pemudik di Rest Area Tol KM 379 A, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). Tes cepat antigen pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah itu sebagai upaya untuk menekan laju perkembangan COVID-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan akan tetap melakukan pemeriksaan acak rapid test antigen pada pemudik, khususnya yang melalui jalur darat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beberapa titik akan dilakukan pemeriksaan seperti di pusat kota atau di kawasan rest area.

Pemeriksaan acak ini akan dilakukan baik untuk pengendara mobil ataupun motor. "Berkaitan dengan motor, kami akan koordinasikan dengan Polri bagaimana pengelolaannya. Nanti pasca lebaran mereka akan kembali. Oleh karenanya, kami bersepakat untuk melakukan random rapid pada mereka," kata Budi, dalam diskusi Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran, Sabtu (15/5).

Secara khusus, untuk rapid tes kepada pengendara motor disiapkan pada titik Bolonggandu, Karawang, Jawa Barat. Titik ini dipilih karena dinilai merupakan tempat yang dilalui sebagian besar pemudik dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Beberapa titik di luar Pulau Jawa juga akan dilakukan rapid test acak khususnya di kawasan yang tinggi pergerakan manusianya. Budi juga menambahkan, Kementerian Kesehatan akan memberikan subsidi antigen di beberapa tempat ini.

Menurut Budi, jika tidak dilakukan manajemen tertentu, masa mudik ini sangat berisiko menimbulkan gelombang baru Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif melakukan tes di tempat-tempat yang dinilai sensitif terhadap penyebaran Covid-19.

Ia juga meminta agar pemerintah daerah terus melakukan pemantauan pelaksanaan PPKM mikro, khususnya selama masa mudik ini berlangsung. "Kami juga sampaikan, apa yang kami lakukan belum sempurna, tapi kami berusaha bersama-sama dengan kementerian/lembaga yang lain untuk membuat proses dari lebaran ini tidak menimbulkan gelombang Covid-19 lagi," kata Budi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement