Sabtu 15 May 2021 07:43 WIB

Ratusan Mobil Diputar Balik di Pintu Keluar Tol Madyopuro

Selama proses penyekatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Proses penyekatan di Pintu Keluar Tol Madyopuro, Kota Malang, Jumat (14/5).
Foto: Dok. Humas Pemkot Malang
Proses penyekatan di Pintu Keluar Tol Madyopuro, Kota Malang, Jumat (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 123 mobil telah diminta putar balik di pintu keluar tol Madyopuro, Kota Malang. Laporan ini diungkapkan oleh petugas gabungan penyekatan mudik sepanjang hari kedua lebaran 2021, Jumat (14/5).

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Heru Mulyono menyatakan, laporan 123 mobil ini berdasarkan pantauan penjagaan shift 1. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 23.00 WIB. "Dan yang melakukan adalah petugas gabungan dari unsur Pemkot, Polresta dan Kodim 0833," kata Heru di Kota Malang, Sabtu (15/5).

Sementara pada hari pertama lebaran, Kamis (13/5), petugas menemukan lima mobil telah diminta putar balik. Heru memastikan selama proses penyekatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Dalam hal ini termasuk melaksanakan pemeriksaan suhu dan rapid test antigen.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengungkapkan, ada penambahan 18 kasus positif Covid-19 selama dua hari Lebaran 2021. Kemudian untuk laporan masyarakat yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 19 orang. Husnul belum bisa menyimpulkan jumlah ini termasuk dari dampak mudik lebaran atau bukan.

"Karena itu adalah (perlu) tracing atas kasus kasus sebelumnya," kata pria yang juga merangkap sebagai Direktur RSUD Kota Malang.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 6.535 orang, Jumat (14/5). Dari jumlah tersebut, 593 orang meninggal dan 5.921 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 21 orang lainnya masih dalam pemantauan hingga sekarang.

Terpisah, Wali Kota Malang Sutiaji menginstruksikan, jajarannya untuk terus memantau perkembangan Covid-19 hingga tingkat RT dan RW. Dalam hal ini termasuk mendeteksi pendatang yang lolos dari penyekatan pintu mudik. 

Berdasarkan pengamatan Sutiaji, kondisi jalan selama dua hari lebaran relatif lenggang. Hal ini kemungkinan ada beberapa alasan di baliknya. "Bisa jadi warga banyak yang tidak ke mana mana hanya di rumah saja atau bisa pula warga kota yang sempat keluar Kota Malang," ucap pria berkacamata ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement