IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan secara terbuka membahas kekerasan yang memburuk antara Israel dan Palestina pada Ahad (16/5). Amerika Serikat (AS) pada awalnya menyarankan pertemuan publik virtual dapat diadakan pada Selasa (18/5).

Semua anggota dewan juga harus menyetujui pertemuan di bawah aturan yang memandu pertemuan virtual selama pandemi Covid-19. AS pun telah mengirimkan utusan ke wilayah tersebut.

"AS akan terus secara aktif terlibat dalam diplomasi di tingkat tertinggi untuk mencoba meredakan ketegangan," ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, memposting di Twitter setelah pertemuan DK PBB disepakati.

DK PBB yang beranggotakan 15 orang itu telah bertemu dua kali secara pribadi pekan ini tentang konflik di kawasan itu dalam beberapa tahun. Namun, sejauh ini belum dapat menyetujui pernyataan publik.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pada Kamis (13/5), berharap menunggu beberapa hari akan memungkinkan diplomasi memiliki beberapa efek. Menunda pertemuan pun dapat melihat kondisi yang terjadi terus mengalami kemunduran. Dia pun menyatakan, AS pun terbuka dan mendukung diskusi terbuka di PBB.

Israel melancarkan serangannya Gaza setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan puasa Ramadhan. Upaya gencatan senjata yang didorong oleh Mesir, Qatar, dan PBB sejauh ini tidak menunjukkan kemajuan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika