Jumat 14 May 2021 17:02 WIB

Anies Minta RT/RW Data Warga Masuk Usai Lebaran

Anies mengatakan ada aplikasi khusus untuk ketua RT dan RW melapor dua kali sehari.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin rapat koordinasi antisipasi arus balik lebaran 2021 di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021). Gubernur Anies Baswedan dalam hasil rapat akan melakukan dua langkah antisipasi penyebaran COVID-19 dari arus balik lebaran yakni melakukan
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin rapat koordinasi antisipasi arus balik lebaran 2021 di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021). Gubernur Anies Baswedan dalam hasil rapat akan melakukan dua langkah antisipasi penyebaran COVID-19 dari arus balik lebaran yakni melakukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta gugus tugas Covid-19 di tingkat RT dan RW terus melakukan pendataan dan pemantauan warga yang masuk ke wilayahnya usai libur Lebaran 1442 Hijriah. Dia menyebut, hal ini sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus virus corona.

"Gugus tugas RT, RW, dikoordinasi dengan jajaran camat, lurah, Babinkamtibmas, Babinsa akan bersama-sama melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah itu. Dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, yang bersangkutan tidak bergejala. Dan akan dilakukan tes rapid antigen," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/5).

Anies menjelaskan, nantinya akan disediakan aplikasi khusus bagi gugus tugas tersebut. Sehingga dapat mempermudah kinerja RT dan RW dalam melakukan laporan di setiap wilayah.

"Nanti kita akan ada aplikasi khusus yang digunakan oleh para ketua RT, ketua RW untuk mereka melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya," jelas dia.

Selain itu, dia menuturkan, jajarannya juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan atau skrining secara acak di sejumlah pintu menuju Jakarta. Pemeriksaan itu ditujukan kepada warga yang bakal masuk ke Ibu Kota dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Pertama adalah melakukan skrining di pintu-pintu masuk menuju Jakarta, Jabodetabek. Untuk kendaraan pribadi nanti akan dilakukan skrining random bagi mereka yang masuk," ujarnya.

Kemudian, sambung Anies, untuk transportasi umum melalui udara, laut, dan kereta api juga melakukan screening sebelum penumpang berangkat dengan menunjukan surat keterangan negatif Covid-19. Sehingga dapat mendeteksi lebih awal jika ada warga yang hendak masuk ke wilayah Jabodetabek dan bergejala atau berpotensi membawa virus corona.

"Kendaraan umum, udara laut kereta api memang sudah dilakukan random skrining antigen sebelum berangkat, sehingga kita bisa deteksi secara lebih baik jika ada warga yang masuk kawasan Jakarta dan bergejala dan berpotensi bawa covid," tutur dia.

"Jadi ini dua lapis untuk skrining, satu sebelum masuk, yang kedua ketika sudah sampai di tempat tinggal," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement