Sabtu 15 May 2021 00:37 WIB

Mengenal Berbagai Macam Kondisi Autisme

Gejala autisme tidak punya pola pakem.

Autimaze: Anak autis dan ibunya melintas di poster Autimaze dalam kampanye peduli anak autis yang bertema
Foto: Republika/Yasin Habibi
Autimaze: Anak autis dan ibunya melintas di poster Autimaze dalam kampanye peduli anak autis yang bertema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dengan autisme punya masalah berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain atau melakukan kontak mata.

Gejala autisme tidak punya pola pakem. Ada banyak perilaku khas yang beragam yang masuk dalam apa yang disebut spektrum gangguan autisme.

Baca Juga

Orang dengan Sindroma Asperger, contoh figur paling beken adalah Elon Musk dan Greta Thunberg – bisa memiliki kemampuan atau bakat luar biasa. Kemampuan ini biasanya diangkat jadi sorotan media. Atau dijadikan basis untuk membuat film yang laku di pasaran. Salah satu contohnya film Rain Man dari 1988 yang dibintangi Dustin Hoffman dan Tom Cruise.

Dustin Hoffman yang memerankan Raymond seorang pengidap autisme, yang mampu mengingat banyak sekali rangkaian angka. Namun, dia tidak mampu menjalani kehidupan normal sehari-hari dan dirawat di panti untuk orang dengan gangguan mental.

Filmnya berbasis kehidupan Kim Peek, warga AS yang menurut keterangan sendiri, punya kemampuan luar biasa, mengingat isi 12.000 di luar kepala.

Gangguan yang dikategorikan penyakit

Profesor Hannelore Ehrenreich, kepala bagian neurologi klinik di Max-Planck-Institut untuk kedokteran eksperimental di Göttingen melakukan riset dengan pasien yang memiliki kemampuan atau bakat luar basa semacam itu.

"Jika saya menanyakan, apa yang terdapat dalam buku telefon halaman 923 di bagian tengah, mereka bisa menjawab cepat dengan entengnya. Tapi, di pagi hari mereka mengalami kesulitan untuk memakai baju dan sepatu. Ada yang memakai seatu dulu, setelah itu baru memakai celana. Artinya, mereka perlu bantuan untuk mengerjakan hal normal sehari-hari", tutur prof. Ehrenreich.

Ganguan autisme ini, lebih jauh bisa dikategorikan sebagai penyakit. "Definisinya, penyakit dari orang dewasa, yang tidak bisa mengurusi diri sendiri dan harus mendapat pertolongan," kata pakar neurologi itu lebih lanjut.

Salah satu ciri khas penderita autisme adalah, memiliki kesulitan melakuan komunikasi dan interaksi dengan orang lain dan tidak bisa mengenali emosi.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement