Jumat 14 May 2021 16:35 WIB

Kenali 5 Pemicu Psikologis Utama Makan Berlebihan

Bahaya mengintai terkait dengan makan berlebihan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kenali 5 Pemicu Psikologis Utama Makan Berlebihan. Warga menyantap hidangan nasi minyak khas Jambi dalam tradisi makan bersama saat perayaan Idul Fitri di Ulu Gedong, Pelayangan, Jambi.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Kenali 5 Pemicu Psikologis Utama Makan Berlebihan. Warga menyantap hidangan nasi minyak khas Jambi dalam tradisi makan bersama saat perayaan Idul Fitri di Ulu Gedong, Pelayangan, Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Bayangkan seekor kalkun panggang, ditempatkan dengan baik di tengah meja, dikelilingi oleh kaserol yang indah dari berbagai macam daging dan sayuran, sup mendidih, dan resep keluarga yang menggiurkan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Ilustrasi mirip pesta ini adalah pemandangan yang khas pada pertemuan Idul Fitri, terutama sebagai buntut dari bulan puasa. Meskipun tidak ada yang salah dengan makan atau menikmati makanan dalam hal ini, gambaran ini terlalu berlebihan. Berikut penjelasan dalam artikel dari Muslim News Staff yang dipublikasikan laman About Islam pada 13 Mei 2021 tentang makan berlebihan.

Baca Juga

Psikologi di Balik Makan Berlebihan

Dengan booming konsumerisme dan restoran di setiap sudut, inilah pendekatan berlimpah yang kita miliki untuk makan akhir-akhir ini. Sementara psikologi spesifik di balik makan berlebihan berbeda dari satu orang ke orang lain, ada pemicu umum tertentu yang menyebabkan orang makan sendiri.

Portage Path Behavioral Health, sebuah perusahaan perawatan kesehatan profesional yang berspesialisasi dalam kesehatan perilaku mengidentifikasi lima pemicu psikologis utama untuk makan berlebihan. Pertama, pemicu sosial, ketika orang didorong oleh orang-orang di sekitar mereka untuk makan, dalam upaya menyesuaikan diri atau dalam upaya menutupi perasaan tidak mampu dalam situasi sosial.

Pemicu situasional, makan karena keadaan sekitarnya, apakah itu popcorn di bioskop atau makan malam diterangi cahaya lilin. Hampir semua acara sosial memiliki waktu untuk makanan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement