Jumat 14 May 2021 14:48 WIB

Epidemiologi: Kondisi Covid Semakin Memburuk di Indonesia 

Level virus Covid-19 di Indonesia sudah masuk level penularan community transmission.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, pemerintah harus tanggap secara cepat untuk menangani virus Covid-19 yang semakin buruk di Indonesia. Salah satunya penguatan di tracing, testing, dan treatment (3T) dan fasilitas kesehatan (faskes).

"Ya, ini bukan masalah usai lebaran atau yang tidak mudik. Memang saat ini kondisi Covid-19 semakin memburuk di Indonesia. Pemerintah harus memperbaiki respons ya. Mulai sekarang harus respons secara cepat," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (14/5).

Dikatakannya, pemerintah harus memiliki rencana untuk memperbaiki keadaan pandemi yang kian hari makin parah. Seperti penyiapan opsi PSBB di Pulau Jawa, Bali, dan Luar Jawa serta penguatan sistem rujukan layanan faskes ketersediaan alat kesehatan (alkes) dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Level virus Covid-19 di Indonesia sudah masuk level penularan community transmission. Dalam hal ini butuh respons yang cepat dari pemerintah. Ya kalau tidak akan semakin parah," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 4.201 orang, atau lebih banyak dari kasus konfirmasi positif baru sebesar 3.448 orang. Menurut data yang diterima di Jakarta pada Kamis (13/5) sore, terdapat pula penambahan pasien yang meninggal setelah terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 99 orang.

Dengan penambahan tersebut, maka sejak Maret 2020 telah terdapat total 1.731.652 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, dengan 1.589.079 orang di antaranya telah pulih dan 47.716 orang meninggal dunia. Satgas mencatat, saat ini, terdapat 94.857 kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang tengah dirawat atau menjalani isolasi.

Angka itu menunjukkan penurunan 852 orang dibandingkan Rabu (12/5). Terdapat pula 87.578 orang yang masuk dalam kategoris suspek Covid-19.

Data penambahan itu didapat setelah pada hari ini dilakukan pengujian terhadap 31.550 spesimen dari 21.713 orang. Total sejauh ini telah diuji 15.421.434 spesimen dari 10.343.074 orang sejak kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia pada 2020. Tingkat positif atau positivity rate rata-rata spesimen harian untuk nasional adalah 19,15 persen, sementara tingkat positif orang harian adalah 15,88 persen.

Untuk penambahan kasus terbesar, DKI Jakarta menjadi penyumbang pasien baru terbanyak dengan 785 kasus baru, disusul Riau dengan 513 kasus baru, Jawa Tengah 480 kasus baru, Jawa Barat 400 kasus baru dan Jawa Timur dengan 148 kasus baru. DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan total kasus Covid-19 dan pasien sembuh terbanyak dengan 418.188 kasus dan 403.571 pasien sembuh. Kasus kematian terbanyak berada di Jawa Timur dengan 10.962 kematian.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement