Jamaah Tarekat Syattariyah melaksanakan shalat Idul Fitri di kawasan kompleks Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/5/2021). Jamaah Syattariyah Sumbar menentukan 1 Syawal memakai hitungan bilangan takwim qamsyiah dan melihat hilal (bulan) dengan mata telanjang sesuai tradisi turun-temurun, sehingga Idul Fitri 1442 Hijriyah jatuh pada Jumat (14/5/2021) atau sehari setelah waktu yang ditetapkan pemerintah, karena bulan sudah terlihat sejak Kamis (13/5/2021) malam. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra/)
Jamaah Tarekat Syattariyah melaksanakan shalat Idul Fitri di kawasan kompleks Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/5/2021). (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Seorang jamaah mengumpulkan infak sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri Tarekat Syattariyah di kawasan kompleks Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/5/2021). (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Jamaah Tarekat Syattariyah bersiap melaksanakan shalat Idul Fitri di kawasan kompleks Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/5/2021). (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAR -- Jamaah Tarekat Syattariyah melaksanakan shalat Idul Fitri di kawasan kompleks Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/5). Jamaah Syattariyah Sumbar menentukan 1 syawal memakai hitungan bilangan takwim qamsyiah dan melihat hilal (bulan) dengan mata telanjang sesuai tradisi turun-temurun, sehingga Idul Fitri 1442 Hijriyah jatuh pada Jumat (14/5/2021) atau sehari setelah waktu yang ditetapkan pemerintah, karena bulan sudah terlihat sejak Kamis (13/5/2021) malam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
