Kamis 13 May 2021 18:41 WIB

Thailand Cetak Rekor Baru Covid Usai Temuan Klaster Penjara

Pihak berwenang melaporkan 32 kematian akibat Covid-19 dan 4.887 infeksi.

 Seorang wanita mengenakan masker duduk di depan bank di kawasan bisnis Bangkok, Thailand. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Seorang wanita mengenakan masker duduk di depan bank di kawasan bisnis Bangkok, Thailand. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand mengumumkan rekor harian kasus virus corona baru pada Kamis (13/5) setelah penemuan klaster di dua penjara yang melibatkan hampir 3.000 narapidana. Di antara narapidana yang terinfeksi adalah pemimpin protes antipemerintah yang ditahan saat menunggu persidangan karena menghina raja.

Pihak berwenang melaporkan 32 kematian akibat Covid-19 dan 4.887 infeksi, jumlah harian tertinggi baru setelah 2.835 tahanan ditambahkan ke penghitungan setelah pengujian massal dilakukan pada ribuan narapidana di dua penjara Bangkok. Seorang pejabat departemen penjara mengatakan mereka yang terinfeksi termasuk Panupong "Mike Rayong" Jadnok, 24, yang telah ditahan sejak 8 Maret dengan tuduhan antara lain menghasut dan menghina Raja Maha Vajiralongkorn.

Baca Juga

Dia adalah anggota keempat dari gerakan yang dipimpin pemuda yang didakwa dengan Undang-Undang lese majeste yang dinyatakan positif di penjara, atau dalam beberapa hari setelah bebas. Thailand melaporkan wabah terbesar sejauh ini, dengan jumlah total kasus meningkat tiga kali lipat menjadi 93.794 dan kematian meningkat lima kali lipat menjadi 518 dalam enam pekan terakhir, setelah setahun berhasil membendung virus.

Human Rights Watch dalam sebuah pernyataan mengatakan narapidana di Thailand harus lebih dilindungi. "Selain menyediakan perawatan kesehatan dan pengujian virus, pihak berwenang harus mengurangi populasi tahanan melalui program pembebasan yang diawasi untuk mereka yang ditahan atas tuduhan bermotif politik dan pelanggaran ringan, atau yang menghadapi risiko lebih besar akibat kondisi kesehatan bawahan," katanya.

Pemimpin protes yang terinfeksi lainnya adalah Arnon Nampa dan Chukiat "Justin" Sangwong, dan Panusaya "Rung" Sithijirawattanakul, yang dinyatakan positif beberapa hari setelah pembebasannya dengan jaminan. Seorang pejabat penjara mengatakan Panusaya mungkin telah terinfeksi di rumah karena narapidana di sekitarnya dites negatif dari virus.

Peningkatan kasus tersebut cukup menantang Thailand pada saat hanya 1,3 juta orang yang telah diinokulasi untuk melawan virus corona. Pihak berwenang mengatakan semua penduduk berhak mendapatkan vaksinasi gratis ketika imunisasi massal dimulai dari Juni, tetapi pejabat kesehatan Bangkok Parnrudee Manomaipiboon pada Kamis mengatakan warga negara Thailand akan menjadi prioritas, dengan tujuan untuk mulai mendaftar orang asing mulai Agustus.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement