REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebagai ketua Majelis Parlemen Asia, Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop pada Rabu (12/5) mengutuk aksi kekejaman Israel di wilayah pendudukan Palestina.
"Sebagai Majelis Parlemen Asia, kami dengan ini mengutuk sekeras-kerasnya serangan kekerasan dan kejahatan Israel terhadap warga sipil Palestina yang tak bersalah di Palestina. Kami menyesalkan serangan dan penyerangan Israel di mana militer Israel menggunakan senjata mematikan terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya, termasuk bayi, anak-anak, perempuan, dan orang tua," kata Sentop dalam sebuah pernyataan.
Sentop kembali menegaskan bahwa Israel telah lama melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina, khususnya di tempat-tempat suci.
Dia mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan tegas dan efektif terhadap Israel.
"Kami juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak melawan praktik-praktik Israel di mana otoritas Israel secara ilegal telah mengubah kota suci Yerusalem dan lingkungannya menjadi zona perang."
"Ini adalah kewajiban moral dan hukum komunitas internasional untuk mencegah Israel dari serangan pembersihan etnis, menggusur paksa warga Palestina dari tanah air mereka, menyita harta benda mereka, menyerang para jamaah Muslim di tempat suci, melarang mereka memasuki Masjid al-Aqsa yang diberkati, kiblat pertama umat Muslim, dan merampas hak-hak orang Palestina untuk menjalankan rutinitas mereka yang sah," tutur dia.
"Kami menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kami dengan rakyat Palestina. Kami juga mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan di tanah Palestina yang diduduki sejak 1967," ujar dia.
Ketegangan memuncak di Yerusalem Timur sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina. Pasukan dan pemukim Israel telah berulang kali menyerang warga Palestina yang muncul untuk mengungkapkan solidaritas dengan keluarga yang menghadapi penggusuran. Setelah kelompok Palestina menembakkan roket sebagai tanggapan atas kekerasan Israel di Yerusalem, Israel memulai serangan udara di Jalur Gaza pada Senin malam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
