Kamis 13 May 2021 08:33 WIB

Warga Arab Jadi Sasaran Kekerasan Pemukim Yahudi Israel

Aksi kekerasan terjadi Lod, Acre, Haifa, Bat Yam, Tiberias, dan lokasi lainnya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yeyen Rostiyani
Situasi Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Senin (10/5).
Foto: AP
Situasi Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Senin (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Aksi kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Arab merebak di sejumlah kota di Israel. Hal itu berlangsung saat Israel tengah terlibat pertempuran dengan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza. 

Aksi kekerasan terjadi Lod, Acre, Haifa, Bat Yam, Tiberias, dan banyak lokasi lainnya. Pada Rabu (12/5) malam, ratusan ekstremis Yahudi di Bat Yam merusak properti milik warga Arab. 

Seorang warga Arab yang tengah mengendarai mobil juga menjadi sasaran kekerasan. Mobilnya dipukul dan dilempari dengan batu. Para pemukim Yahudi Israel kemudian menyeret warga Arab itu keluar dari mobil, lalu mengeroyoknya hingga dia tak sadarkan diri. 

Massa Yahudi juga berkeliaran di jalan-jalan Tiberias dan Haifa mencari warga Arab untuk diserang. "Kematian bagi orang Arab," kata mereka, dikutip laman Times of Israel. 

Di Yerusalem, seorang warga Arab ditikam oleh pemukim Yahudi dan terluka parah di pasar Mahane Yehuda. Sementara di Acre, sekelompok warga Arab menyerang dan mengeroyok seorang pemukim Yahudi. 

Massa Arab dilaporkan turut melakukan aksi perusakan terhadap toko dan mobil di Lod pada Rabu malam. Daerah itu telah menjadi pusat kerusuhah selama dua malam sebelumnya. Israel mengerahkan aparat keamanan ke sana. Terdapat laporan bahwa dua orang telah ditembak dan mengalami luka. 

Lebih dari 400 orang ditangkap dalam serangkaian kerusuhan yang terjadi pada Rabu malam. Itu menjadi malam terburuk dari perselisihan internal Yahudi-Arab di Israel selama bertahun-tahun. 

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memperingatkan perpecahan internal Israel tidak kalah berbahayanya dengan Hamas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan dia akan mengerahkan militer untuk memulihkan ketertiban. 

Memanasnya situasi terbaru  tak terlepas dari eskalasi ketegangan di wilayah Yerusalem Timur. Sejak akhir pekan lalu, ribuan warga Palestina memprotes rencana Israel menggusur keluarga-keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah. Aksi itu berujung bentrok.

Kerusuhan juga terjadi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Aparat keamanan Israel menembaki warga Palestina di sana dengan granat kejut dan peluru karet. Ratusan warga Palestina menderita cedera. 

sumber : Reuters, Times of Israel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement