Tip Sholat Id Berjamaah di Luar pada Masa Pandemi

Red: Nora Azizah

Rabu 12 May 2021 15:54 WIB

Sholat Id berjamaah di lapangan sebaiknya diperuntukkan mereka yang sehat. Foto: AP/Mahmoud Illean Sholat Id berjamaah di lapangan sebaiknya diperuntukkan mereka yang sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum memutuskan untuk Shalat Idul Fitri secara berjamaah, dokter menyarankan untuk memastikan diri betul-betul sehat dan bebas dari Covid-19. Hal ini tentunya demi kepentingan bersama.

"Bila seseorang dapat mengikuti sholat Id berjamaah tanpa ada kekhawatiran mengenai kondisi kesehatan atau daya tahan tubuhnya sehingga dapat terkena virus Covid-19, dia boleh melakukannya dengan memperhatikan beberapa hal," kata dokter Ichwan Zuanto, belum lama ini.

Baca Juga

Dokter umum yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menyarankan orang yang ingin Sholat Id berjamaah untuk mengikuti tes usap cepat (rapid test) atau tes usap PCR.

"Gunanya meyakinkan diri sendiri bahwa kita bebas dari Covid-19," kata dia.

Penting juga untuk memilih tempat sholat yang terbuka di luar ruangan, seperti di lapangan. Di mana jarak antarjamaah diatur kurang lebih 1,5 meter hingga 2 meter. 

Jamaah juga harus pandai memilih tempat ibadah yang sudah menerapkan protokol kesehatan untuk menekan risiko penyebaran virus. Pastikan tempat ibadah menyediakan tempat cuci tangan khusus, mengukur suhu jamaah, membatasi kapasitas maksimal orang di dalam ruangan hingga 50 persen.

Selain itu, juga pilih tempat ibadah yang memiliki media pengumuman protokol kesehatan untuk seluruh jamaah, baik itu lewat spanduk, selebaran, atau audio. Peralatan ibadah, seperti sajadah, sarung, atau mukena harus dibawa sendiri dari rumah. 

Masker juga harus selalu dipakai. Bila terpaksa dilepas untuk sementara, misalnya, karena harus berwudhu, individu harus tahu cara pakai dan lepas yang benar.

"Bawa hand sanitizer atau rutin cuci tangan di tempat yang tersedia, sebaiknya wudhu langsung dari rumah masing-masing," katanya menambahkan.

Tidak seperti masa sebelum pandemi di mana jamaah bisa saling bersalaman setelah sholat, Idul Fitri di tengah Covid-19 harus dijalankan tanpa kontak fisik dengan orang lain. Ichwan juga menegaskan pentingnya menghindari sentuhan, baik bersalaman ataupun berpelukan dengan orang lain, atau benda-benda di sekeliling. 

Hindari juga kerumunan orang. Ia mengingatkan orang-orang untuk menakar mana yang lebih besar antara manfaat dan mudarat, lalu memilih keputusan terbaik untuk kesehatan dan keamanannya.

"Apabila dikhawatirkan seseorang dapat terjangkit penyakit wabah ini, sebaiknya seseorang tersebut tidak mengikuti Sholat Id berjamaah," katanya.