Jumat 14 May 2021 19:20 WIB

Ahli Ungkap Bagaimana Junk Food bisa Merusak Metabolisme

Tahukan Anda bahwa mengonsumsi banyak junk food bisa juga merusak metabolisme tubuh?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Junk food atau makanan tidak sehat. Ilustrasi
Foto: Greatist
Junk food atau makanan tidak sehat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian besar orang tahu bahwa terlalu banyak mengonsumsi junk food bisa berdampak buruk bagi kesehatan secara umum. Tapi tahukan Anda bahwa mengonsumsi banyak junk food bisa juga merusak metabolisme tubuh?

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa setelah lima hari mengonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food, otot para partisipan sulit mengoksidasi glukosa. Ini berarti, otot tidak bekerja secara efektif dalam memproses nutrisi dari makanan.

Dalam jangka panjang, makan junk food lebih dari dua kali seminggu juga dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi. Sindrom metabolic adalah sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Gangguan ini meliputi peningkatan tekanan darah tinggi, penumpukan lemak di perut, serta kenaikan kadar gula darah, kolesterol dan trigliserida.

Ahli Diet terdaftar Amy Shapiro juga mengungkapkan, terlalu banyak makan junk food artinya menyisakan sedikit ruang untuk makanan padat nutrisi. Jadi meskipun Anda mungkin mendapatkan cukup kalori, tubuh akan kekurangan nutrisi, yang kemudian dapat memengaruhi hormon dan kesehatan metabolisme.

 

"Tubuh Anda untuk sementara penuh dengan makanan kosong yang tidak memberi nutrisi, jadi meskipun Anda makan banyak kalori, Anda tidak akan merasa kenyang dalam waktu lama," kata Shapiro seperti dilansir dari laman Health Digest, Rabu (12/5).

Mengonsumsi banyak junk food yang diselingi dengan diet juga bisa menyebabkan masalah metabolisme. Pakar ilmu tubuh Moodi Dennaoui menjelaskan bahwa periode diet yang intens dan terus-menerus diikuti dengan kebiasaan makan junk food, akan memberi dampak yang lebih menyakitkan, karena tubuh semakin sulit memproses makanan.

Untuk mengatasi masalah metabolisme akibat junk food, profesor genetika Harvard Dr Chih-Hao Lee juga menyarankan untuk mengubah gaya hidup. Setidaknya, gaya hidup sehat seperti berolahraga teratur bisa membantu membakar lebih banyak kalori dalam tubuh.

“Ini sering kali merupakan perubahan kecil yang dapat membantu Anda membakar lebih banyak kalori. Olahraga rutin bersama dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat, dapat memberi orang dorongan ekstra yang dibutuhkan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement