Pakai Baju Baru di Lebaran Boleh,  Riya Jangan

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko

Rabu 12 May 2021 06:16 WIB

Rasulullah SAW mengajurkan membaca doa untuk menghindari riya. Foto berdoa/Ilustrasi Foto: Republika/Wihdan Rasulullah SAW mengajurkan membaca doa untuk menghindari riya. Foto berdoa/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sifat riya adalah tindakan kemunafikan dan kesyirikan yang perlu dihindari setiap Muslim. Terlebih di saat hari besar Islam seperti hari raya Idul Fitri. 

Umumnya umat Islam Indonesia merayakan lebaran Idul Fitri dengan mengenakan pakaian baru. Bolehkah demikian? Tentunya, agama membolehkan hal tersebut asalkan tiada niat yang keliru dalam mengenakannya, misalnya niat memakai baju baru demi keindahan dan kebersihan, tentu ini dibolehkan. Namun haram hukumnya jika memakai baju baru dengan alasan pamer dan riya. 

Baca Juga

Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri dijelaskan, seorang Muslim sudah seharusnya mempraktekkan imannya sebab mereka bertauhid. Dengan iman dan tauhid tersebut, seorang Muslim menentang akhlak riya dan kemunafikan.

Allah SWT dan Rasulullah membenci akhlak riya. Untuk itu umat Muslim diperintahkan untuk menghindarinya, termasuk saat melaksanakan perayaan Idul Fitri. Jangan sampai apa yang umat Islam kenakan, makan, memiliki (berupa materi), hingga beribadah disyiarkan semata-mata hanya ingin dipandang orang lain, bukan ditujukan kepada Allah SWT semata.