Selasa 11 May 2021 16:55 WIB

SMA Bosowa Bina Insani Gelar Pintar Ramadhan 1442 H

Materi acaranya antara lain setoran hafalan Quran dan bacaan shalat, serta tausiyah.

Kepala SMA Bosowa Bina Insani (BBI)  Dedi Supriyadi  SAg  MPd membuka  Pekan Intensif Ramadhan (Pintar) 1442 H, Senin (3/5).
Foto: Dok SBBI
Kepala SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Dedi Supriyadi SAg MPd membuka Pekan Intensif Ramadhan (Pintar) 1442 H, Senin (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SMA Bosowa Bina Insani Bogor menggelar Pekan Intensif Ramadhan (Pintar) 1442 H, tanggal 3-6 Mei 2021. Acara itu mengusung tema “Anggun dalam moral, Unggul dalam intelektual”. Acara Pintar  ini digelar unit-unit sekolah  Bosowa Bina Insani School Bogor setiap bulan Ramadhan sebagai ajang memperdalam pengetahuan tentang keislaman sekaligus implementasi berupa pengamalan atas ilmu yang didapatkan dari program Pintar ini.

Acara diselenggarakan via main room zoom dan dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Bosowa Bina Insani (BBI)  Dedi Supriyadi  SAg  MPd. Dalam sambutannya Dedi mengemukakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan dilipatgandakan pahala, bulan di mana terdapat malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan yaitu yang masyhur dengan sebutan Lailatul Qadr.

“Oleh karena itu, hendaknya janganlah Ramadhan dibiarkan lewat begitu saja. Kita harus memanfaakannya dengan sungguh-sungguh untuk dapat meraih kemuliaan yang terkandung di dalamnya,” tegasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Usai acara pembukaan, seluruh siswa kelas X dan XI masuk ke zoom kelas masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Siswa dikelompokkan berlima sampai bersepuluh menurut jenis kelamin. Masing-masing siswa secara bergantian menyampaikan (setoran) hafalan QA  Al-Mulk ayat 1 sampai dengan 30 kepada guru pembimbing. Guru pembimbing bertugas mencermati dan mengoreksi bacaan siswa sesuai tajwid.

Di hari ke-2, Selasa (4/5), sebagaimana hari pertama seluruh siswa kelas X dan XI masuk ke zoom kelas masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Masing-masing siswa secara bergantian menyampaikan (setoran) bacaan shalat kepada guru pembimbing. Guru pembimbing bertugas mencermati dan mengoreksi bacaan sholat siswa agar sesuai dengan yang seharusnya.

Di Hari ke-3, Rabu (5/5),  seluruh siswa masuk di main room zoom untuk mendapatkan penjelasan materi keagamaan dalam tiga  sesi berturut-turut dengan jeda masing-masing sesi 15 menit. Sesi pertama adalah jadwalnya Ustadz Dedi Supriyadi (kepala sekolah) untuk menyampaikan materi dengan topik “Kunci Utama Meraih Masa Keemasan”. Dalam presentasinya Dedi mengutip pernyataan Al Amier Syakieb Arsalan dalam  kitabnya yang berjudul Limaadzaa Taakharal Muslimuuna, wa Limaadzaa Taqaddama Ghairuhum, bahwa beberapa faktor penting yang menyebabkan ummat Islam mundur adalah: kebodohan, kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan, dan kerusakan akhlak. 

Kemudian Dedi mengemukakan solusi bagaimana mengembalikan masa keemasan Islam sebagaiman yang dicapai pada tahun 750  sampai dengan 1258 M  adalah dengan mengembalikan umat Islam menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup. “Bagaimana kita menjadi generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup? Jawabannya ada lima, yaitu  meyakini Aquran, membacanya, menghafalnya, memahaminya, dan mengamalkannya,” papar Dedi.

Sesi kedua diisi Ustadz Isyad  SPdI. Materi yang disampaikannya adalah tentang shalat, mulai dari niat, takbiratul ikhram, ruku, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud hingga salam diurai sedemikian menariknya hingga jatah waktunya habis. Irsyad menuturkan bahwa dengan disampaikannya materi tentang shalat ini diharapkan para siswa dapat mempraktikkan niat shalat, bacaan shalat, dan gerakan shalat dengan benar.

“Insya Allah, kalau shalatnya benar anak-anak akan semakin anggun dalam moral dan unggul dalam intelektual,” pungkasnya.

Adapun sesi ketiga adalah gilirannya Ustadz Adang Rusman  SpdI. Ia  mengantarkan materi tahsinul Quran dan tajdwid. Adang berharap dengan disampaikannya materi ini para siswa akan semakin tartiil dalam membaca Alquran sesuai dengan ilmu tajdwid.

Hari ke-4, Kamis (6/5), adalah puncaknya acara Pintar.  Mata acaranya meliputi santunan anak yatim-piatu dan dhuafa, pidato siswa kelas XII, tausiyah, perlombaan, lalu penutupan. 

Santunan anak yatim-piatu dan dhuafa dilakukan langsung di lokasi anak yatim yaitu di kampung Cibaregbeg, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Pidato siswa kelas XII disampaikan oleh Sri Ayuni Wulansari mengusung tema “Kejujuran”. Tausiyah utama diisi oleh Ustad Mohammad Andhi Gholib dari Bogor.

Lomba-lomba menyemarakkan Ramadhan berupa Lomba Nasyid (video) dinilai oleh juri Pak Cucup dan Pak Ahmad, Lomba Kutim (Kuliah Tiga Menit) dinilai  oleh Bu Ani dan Pak Rasum disusul dengan Quiz dipandu oleh Pak Cuy. Semua pemenang mendapatkan hadiah yang menarik. Seluruh rangkaian acara puncak ini dikemas dan dikendalikan oleh pengurus OSIS mulai dari Moderator, MC, PJ Lomba dan tim teknis. Semua bekerjasama dengan harmonis.

Dan terakhir adalah acara penutupan. Acara penutupan dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Moch  Eko Syafrudien. “Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah berkontribusi sangat baik bagi terlaksananya acara Pintar  dengan sukses. Alhamdulillah,” kata Eko Syafrudien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement