Selasa 11 May 2021 14:11 WIB

Aksi Cepat Tanggap Serukan Darurat Al-Aqsa

ACT menyerukan darurat Al-Aqsa dan ajakan untuk merebut kembali Palestina

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin (10/5).
Foto: AP
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin (10/5).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kekhusyukan dan kekhidmatan penghujung Ramadan di Masjid Al-Aqsa ternodai oleh aksi kekerasan yang dilakukan oleh zionis terhadap warga Palestina di Yerusalem atau Al-Quds. Rentetan kejadian ini bermula dari pengusiran 500 warga Palestina dari rumah mereka di kompleks pemukiman Sheikh Jarrah, Kamis (6/5).

Insiden ini lantas berlanjut menjadi serangan terhadap jamaah yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa dan pembubaran jemaah-jemaah lainnya di Jerusalem Timur, Jumat (7/5). Tembakan peluru karet, gas air mata, serta granat kejut melukai jemaah yang bertahan di dalam masjid.

Bulan Sabit Merah Palestina mencatat 305 orang Palestina terluka akibat aksi kekerasan di Yerusalem, Senin (10/5) pukul 18:26 WIB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 228 orang harus dirawat di rumah sakit, dan 7 orang dalam kondisi kritis.

Merespons situasi di Palestina yang memanas, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyerukan darurat Al-Aqsa dan ajakan untuk merebut kembali Palestina.

"Kami, Aksi Cepat Tanggap, menyatakan saat ini darurat Al-Aqsa. Rebut kembali Palestina. Kita harus sadar betul bahwa kondisinya sudah sangat darurat. Kekejaman demi kekejaman nyata terjadi,” ujar Presiden ACT Ibnu Khajar, dikutip di keterangan pers yang diterima, Selasa (11/5).

Lebih lanjut, Ibnu Khajar juga mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya umat Islam, untuk menunjukkan dukungan nyata kepada warga Palestina yang menjadi korban kekerasan. Ia mengajak setiap pihak untuk berdoa dan mengajak lebih banyak orang untuk mendukung Palestina.

Tak hanya itu, ACT juga mengajak para ulama, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia untuk menyerukan kepada seluruh jamaah agar bersatu dan berdoa menyelamatkan Masjid Al-Aqsa.

Sebagai bentuk nyata dukungan kepada orang-orang Palestina yang tengah berjuang mempertahankan Masjid Al-Aqsa, ACT akan mendirikan dapur-dapur umum untuk menjamin ketersediaan pangan bagi para penjaga Al-Aqsa.

"Kami buka dapur umum di Al-Aqsa supaya 70.000 orang yang sedang menjaga Masjid Al-Aqsa dapat berjaga. Jangan pernah meninggalkan Baitul Maqdis karena itu adalah amanah yang Rasulullah berikan kepada kita. Maka orang-orang itu akan tetap bertahan di Masjid Al-Aqsa," ujarnya.

ACT menyiapkan dapur umum Al-Aqsa agar buka puasa dan sahurnya para pejuang di Baitul Maqdis atau Murabitun bisa tetap terlaksana. Dengan bantuan ini, diharap fisik mereka tetap kuat untuk melawan serangan-serangan kekejaman dari tentara-tentara Israel di Masjid Al-Aqsa.

Selain menyasar para Murabitun penjaga Al-Aqsa, dapur-dapur umum ini juga nantinya akan menyasar penduduk Palestina di sekitar Masjid Al-Aqsa yang turut terdampak aksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel maupun pemukim zionis.

“Bagi mereka yang sedang mengungsi, saudara kami yang sedang ketakutan, anak-anak yatim yang sedang tercerai berai ke mana-mana, orang-orang tua yang sedang sakit-sakitan karena terkena serangan tembakan atau terkena bom, Insya Allah, paket-paket pangan dan bantuan-bantuan medis akan kami kirimkan ke rumah-rumah warga Palestina. Khususnya di Baitul Maqdis, di Masjid Al-Aqsa, dapur umum akan melayani 24 jam,” ucap Ibnu Khajar.

Bertepatan dengan malam ke-29 Ramadan, Ibnu Khajar mengajak kepada khalayak untuk membantu Al-Aqsa dengan harta terbaik sebagai bukti iman dan dukungan nyata terhadap pembebasan Al-Aqsa.

Ia menyebut jangan sampai tidak memiliki amalan sekecil apapun untuk membantu saudara kita di Al-Aqsa. Malam ini di manapun berada, umat Muslim dapat mengunjungi laman Indonesia Dermawan dan bisa ikut membantu bersama ACT.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement