Selasa 11 May 2021 14:10 WIB

Kemendikbud Ajak Pemuda-Pemuda Pilihan Susuri Jalur Rempah

Kemendikbud menargetkan jalur rempah jadi warisan dunia diakui UNESCO pada 2024.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Bilal Ramadhan
Jalur rempah-rempah di Indonesia Timur
Foto: Shelbi Asrianti / Republika
Jalur rempah-rempah di Indonesia Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan mengangkat kembali ekosistem budaya rempah melalui kegiatan Muhibah Budaya. Kegiatan ini merupakan pelayaran menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci membawa pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk menyusuri titik jalur rempah.

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu langkah memperkuat ekosistem kebaharian Indonesia. "Sekaligus untuk menyiapkan jalur rempah sebagai warisan dunia dalam memperkuat diplomasi Indonesia dan meneguhkan sebagai poros maritim dunia," kata Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Resu Gunawan.

Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan TNI AL akan menyusuri sejumlah titik pelayaran di Indonesia. Setidaknya, tim akan mengarungi sebanyak 13 titik rempah yakni Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Benoa, dan Surabaya.

Tujuan dari kegiatan ini yakni ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia. Selain mengarungi 13 titik tadi, kegiatan lain juga akan dilakukan seperti pertunjukan musik, kuliner, seminar, pemutaran film, hingga residensi budaya.

Jalur rempah dinilai menjadi salah satu hal yang perlu diangkat kembali. Jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan, rempah-rempah telah penting bagi kehidupan manusia. Akhirnya rempah menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi maupun sosial budaya dalam skala global.

Jalur rempah menjadi jalur globalisasi tempat orang-orang dari berbagai belahan dunia bersosialisasi. Akhirnya terjadi pertukaran dan pemahaman antarbudaya, melampaui ruang dan waktu, dipertemukan oleh laut, samudera, dan sungai.

Kemendikbud Ristek sebelumnya juga telah menargetkan agar jalur rempah menjadi warisan dunia yang diakui UNESCO pada tahun 2024. Pendataan dan riset selama ini telah dilakukan untuk akhirnya dilakukan pelayaran ke titik-titik yang telah ditetapkan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement