Selasa 11 May 2021 14:07 WIB

Tujuh Pemudik Tiba di Kabupaten Semarang Ternyata Positif

Para pemudik terkonfirmasi positif segera dibawa ke rumah singgah untuk diisolasi.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Kepolisian (kanan) mengarahkan sejumlah pemudik untuk mengikuti rapid antigen di Terminal Kalijaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (24/4/2021). Dari hasil pemeriksaan kesehatan dan sosialisasi larangan mudik jelang lebaran yang dilaksanakan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Bekasi terdapat dua pemudik yang positif COVID-19.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas Kepolisian (kanan) mengarahkan sejumlah pemudik untuk mengikuti rapid antigen di Terminal Kalijaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (24/4/2021). Dari hasil pemeriksaan kesehatan dan sosialisasi larangan mudik jelang lebaran yang dilaksanakan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Bekasi terdapat dua pemudik yang positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan Satgas Covid-19 daerah setempat fokus meningkatkan pengawasan guna mengantisipasi lonjakan kasus baru Covid-19, seiring bertambahnya jumlah pemudik asal luar daerah yang masuk ke daerahnya.

Pasalnya indikasi munculnya kasus baru Covid-19 sudah terpantau sejak kedatangan ribuan pemudik, baik dari luar daerah, luar provinsi bahkan juga dari luar negeri, di berbagai wilayah Kabupaten Semarang.

“Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, per Senin 10 Mei 2021 kemarin, tercatat tujuh pemudik positif terkonfirmasi Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG),” kata Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, di Ungaran, Selasa (11/5).

Ketujuh pemudik yang diketahui terkonfirmasi setelah Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan Satgas Jogo Tonggo di masing-masing desa melakukan pemeriksaan terhadap para pemudik yang tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan antar daerahnya.

Karena setiap pemudik yang tiba dan tidak dapat menunjukkan dokumen persyaratan perjalanannya maka akan diambil tindakan skrining swab antigen yang difasilitasi gratis oleh Pemkab Semarang.

Setelah dilakukan tes swab antigen, para pemudik tersebut diketahui telah positif terinveksi Covid-19. “Langkah penanganan selanjutnya, para pemudik yang terkonfirmasi positif tersebut segera dibawa ke rumah singgah untuk diisolasi,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Alexander, ketujuh pemudik yang diketahui positif Covid-19 tersebut telah menjalani isolasi di sejumlah rumah singgah yang disiapkan oleh Pemkab Semarang maupun Pemerintah Desa (Pemdes) yang bersangkutan.

Masing-masing, sebanyak lima orang menjalani isolasi di fasilitas Balai Latihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Jawa Tengah, Siwakul serta di rumah singgah Hotel garuda, Kopeng dan rumah karantina yang disiapkan oleh Pemdes Brongkol, Kecamatan Banyubiru masing-masing satu orang.

Dengan pertambahan pemudik yang terkonfirmasi positif tersebut, masih lanjut Alexander, rumah singgah Bapelkes Provinsi Jawa Tengah, kini telah terisi total sebanyak 13 orang yang menjalani isolasi.

Sementara rumah singgah Hotel garuda, Kopeng total telah dihuni oleh tujuh orang dan Rusunawa Pringapus yang juga disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 selama mudik Lebaran kali ini untuk Sementara masih belum terisi.

“Data tersebut merupakan data pembaruan yang tercatat sampai dengan hari Senin tanggal 10 Mei 2021 kemarin,” tambah Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Semarang tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupti Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan jumlah pemudik yang berdatangan di berbagai wilayah di Kabupaten Semarang telah mengalami lonjakan.

Pada Jumat (7/5) pekan kemarin kedatangan pemudik di Kabupaten Semarang terpantau baru mencapai 233 orang. Namun pada H-3 Lebaran, Senin kemarin sudah mencapai 1.433 orang. Para pemudik ini merupakan warga Kabupaten semarang yang selama ini bekerja di luar daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement