Selasa 11 May 2021 14:03 WIB

Ganjar Minta Antisipasi Masuknya Pemudik Jabodetabek

Gubernur Jawa Tengah minta antisipasi masuknya pemudik asal Jabodetabek.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: ISTIMEWA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta jajarannya siaga mengantisipasi masuknya pemudik dari wilayah Jabodetabek. Hal itu disampaikan mengomentari lolosnya para pemudik dari titik-titik penyekatan.

"Tidak menutup kemungkinan, tak sedikit pemudik yang lolos tersebut akhirnya bisa lolos  masuk ke Jawa Tengah," tegas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di sela meninjau sejumlah pos penyekatan di wilayah Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, Selasa (11/5).

Baca Juga

Menurutnya, pintu-pintu penyekatan di perbatasan Jawa Tengah maupun di wilayah kabupaten/ kota harus lebih ketat lagi guna mengantisipasi bobolnya penyekatan sebelum masuk ke wilayah Jawa Tengah. Gubernur juga mengakui, bobolnya pupaya penyekatan tersebut sudah diperhitungkannya. 

Karena sebagian masyarakat masih banyak nekat menerobos dan ternyata hal tersebut benar-benar terjadi. Kasus di beberapa penyekatan di wilayah Jabodetabek itu polanya sudah terbaca, para pemudik menunggu rombongan yang lain dan setelah terkumpul banyak mereka menerobos penyekatan petugas.

"Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah untuk menangani karena jumlah petugas pasti kalah banyak dan akhirnya tidak mampu menahan para pemudik untuk lolos dari penyekatan," ujarnya.

Untuk itu, gubernur pun meminta agar pengecekan di pintu-pintu perbatasan yang ada di Jawa Tengah diperketat lagi dengan sistem berlapis untuk mengantisipasi dampak bobolnya penyekatan tersebut. Sebab jika masuk ke Jawa Tengah, hanya ada 14 titik penyekatan perbatasan antar provinsi serta 17 titik pemantauan antar kabupaten/ kota. 

"Saya harap diketatkan, sehingga harapannya bisa menyaring pergerakan pemudik tersebut saat masuk ke wilayah Jawa Tengah,"  tegasnya.

Kalau pintu penyekatan di perbatasan tersebut masih lolos, tambahnya, maka antisipasi berikutnya adalah megoptimalkan fungsi Satgas Jogo Tonggo di lingkungan terkecil masyarakat guna memastikan para pemudik sehat dan aman dari Covid-19. Pengalaman di Banyumas, mereka yang dikatahui mudik dan tiba di kampung halamannya melaporkan dan dikarantina.

Maka gubernur juga meminta semua masyarakat Jawa Tengh yang berhasil menerobos titik- titik penyekatan untuk bersedia melapor. "Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan anda semua sehat selama berada di Jawa Tengah," tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement