Selasa 11 May 2021 12:41 WIB

 PMI Banten Siagakan 425 Relawan di 31 Pos Siaga Lebaran

Ketua PMI Banten Ratu Tatu menyebut PMI juga menyiagakan 12 unit ambulans siaga

Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah. Meski pemerintah telah melarang mudik saat libur Idul Fitri tahun ini, tetapi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten tetap siaga. Antara lain dengan menyiagakan 425 relawan di 31 pos siaga lebaran di delapan kabupaten/kota.
Foto: PMI Banten
Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah. Meski pemerintah telah melarang mudik saat libur Idul Fitri tahun ini, tetapi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten tetap siaga. Antara lain dengan menyiagakan 425 relawan di 31 pos siaga lebaran di delapan kabupaten/kota.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Meski pemerintah telah melarang mudik saat libur Idul Fitri tahun ini, tetapi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten tetap siaga. Antara lain dengan menyiagakan 425 relawan di 31 pos siaga lebaran di delapan kabupaten/kota. 

“Untuk membantu pemerintah bersama TNI-Polri, kami tetap menurunkan relawan di 31 pos lebaran tahun ini. Dan kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun sesuai intruksi PMI pusat,” kata Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah melalui keterangan tertulis, Senin (10/5). 

Tatu mengungkapkan, PMI Banten bersama PMI kabupaten/kota menurunkan sebanyak 425 relawan selama jadwal yang telat ditetapkan. Yakni mulai Kamis (6/5), hingga Rabu (19/5). “Kami akan selalu hadir berusaha maksimal melayani masyarakat. Melayani dan membantu siapa pun, apa pun, dan dalam kondisi apa pun. Kami akan selalu siap membantu," ujar Bupati Serang ini. 

Seperti tahun sebelumnya, kata Tatu, PMI juga menyiagakan 12 unit ambulans, serta membuka Posko Utama di Markas PMI Banten. “Posko lainnya, kami tergabung bersama pemerintah dan aparat TNI-Polri. Kami melaksanakan tugas perbantuan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya. 

Tatu mengimbau masyarakat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah untuk tidak mudik pada libur Idul Fitri tahun ini. Hal ini karena, pandemi Covid-19 belum berakhir dan masih mengancam seluruh masyarakat. “Kita harus belajar dari kasus di India, yang melonggarkan protokol kesehatan, kemudian terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang luar biasa dan terbanyak di dunia,” ujarnya. 

Selain itu, menurutnya, varian baru Covid-19 telah memasuki Indonesia. “Ada sebagian dari kita mungkin terinfeksi Covid-19, tetapi tanpa gejala. Namun banyak dari orangtua yang rentan tertular dan bisa bergejala ringan hingga berat. Dan orangtua harus kita sayangi, kita jaga dengan tidak mudik,” ujarnya. 

Kepala Markas PMI Banten Embay Bahriyah menambahkan, pihaknya telah melakukan monitoring ke sejumlah posko dengan kehadiran relawan PMI. “Alhamdulillah, atas kerja sama yang baik antara pemerintah dan TNI-Polri, relawan kami mampu membantu dan bekerja dengan baik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement