Rizki Ardiatama Wijaya
Berjualan Takjil di Tengah Pandemi
Kuliner | Monday, 10 May 2021, 21:08 WIB
MAGELANG, 8 Mei 2021 - Di tengah pandemi virus corona, tidak menurunkan semangat para pedagang jajanan yang biasa berjualan di saat car free day Kota Magelang, Jawa Tengah, untuk menjajakan makanan takjil di bulan Ramadhan tahun ini. Penjualan takjil dilakukan di dekat Kompleks Rindam, Kota Magelang. Para pedagang sudah siap di tempat untuk menjajakan takjilnya sejak pukul 3 sore dan berjualan hingga pukul setengah 8 malam.
Banyak aneka ragam takjil yang dijajakan, mulai dari aneka gorengan seperti telur gulung, olahan minuman seperti sop buah, hingga jajanan khas luar negeri seperti kebab dijual di sini.Bahkan, ada juga yang menjual pakaian, mainan anak-anak, hingga ada atraksi kesenian gamelan dan angklung yang turut meramaikan suasana jual beli takjil.
Menurut Haryati, salah satu penjual takjil di tempat itu, ketika ditanya mengenai kekhawatirannya akan Virus Corona, beliau menjawab bahwa untuk mengatasi kekhawatiran pandemi Virus Covid-19, para pedagang tidak lupa untuk senantiasa mematuhi prosedur kesehatan, seperti selalu memakai masker, tetap menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
Selain penjual, para pembeli juga dituntut untuk tidak lupa mengikuti prosedur kesehatan ketika berada di area Kompleks Rindam, yakni selalu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dalam rangka meminimalisir risiko penularan virus Covid-19.
Para pedagang takjil berharap agar pandemi Virus Corona segera berhenti sehingga dapat berkomunikasi lagi seperti semula dan dapat berjualan seperti masa-masa sebelum pandemi.
Berikut liputan lokasi jual beli takjil Kompleks Rindam, Kota Magelang, Jawa Tengah:
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
